Ada Larangan Ekspor Batubara, Alfa Energy (FIRE) Berpotensi Kehilangan Pendapatan

6 Januari 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah untuk melarang sementara ekspor batubara membawa dampak terhadap sejumlah emiten, salah satunya PT  Alfa Energy Investama Tbk (FIRE).

Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia, Kamis (6/1), Direktur Alfa Energy Investama Lyna, mengatakan, sebagai perusahaan trading batubara, FIRE mengalami potensi loss pendapatan usaha akibat adanya kebijakan pelarangan ekspor batubara. 

Kebijakan ini mengakibatkan FIRE kehilangan potensi pendapatan atas kontrak penjualan yang dimiliki saat ini.

Lyna juga menyebut, adanya larangan ekspor batubara yang berlangsung dari 1-31 Januari 2022 berdampak material terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional, permasalahan hukum dan kelangsungan usaha dan/atau Entitas anak FIRE.

Larangan ekspor ini juga berdampak material terhadap kegiatan operasional FIRE. Hal ini terkait dengan kewajiban di bulan Januari 2022 ini untuk memenuhi kontrak Penjualan batubara ekspor yang dimiliki saat ini.

Saat ini FIRE dalam proses negosiasi delivery schedule penjualan ekspor bulan Januari 2022 dan dalam perkembangan sampai dengan saat ini tidak terdapat potensi permasalahan hukum. 

“Sesuai dengan penjelasan pada poin-poin tersebut, kebijakan pelarangan ekspor batubara berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan selaku trading company,” tulis Lyna.

Lyna melanjutkan, perubahan kebijakan dari pemerintah bisa dikategorikan sebagai keadaan kahar atau force majeure. Dus, tidak ada potensi wanprestasi atas kontrak. Akan tetapi, guna menjaga relasi yang baik dengan pembeli, saat ini FIRE sedang dalam tahap negosiasi delivery schedule batubara .

Selain itu, FIRE melalui entitas cucu PT Alfara Delta Persada berencana untuk memasok batubara ke salah satu independent power producer (IPP) di Balikpapan. 
“Perseroan memahami kebijakan yang pemerintah lakukan demi menjaga pasokan listrik nasional,” pungkas Lyna.