Adaro (ADRO) Ungkap Aksinya terkait Smelter dan Baterai Kendaraan Listrik

DEPOK, investor.id – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berkomitmen untuk mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

General Manager HSE, Risk Management & Crisis Team Leader Adaro Rusdi Husin menyampaikan, berbagai strategi telah disiapkan ADRO agar upaya yang dilakukan ini tetap selaras dengan prinsip ramah lingkungan.

"Di industri smelter (aluminium) dan baterai yang akan kami bikin. Dalam jangka pendek, memang energinya pakai batu bara. Tetapi ini nanti akan kami ganti," kata Rusdi dalam acara National Energy, Climate, Sustainable Competition 2023, di Makara Art Center Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/2/2023).

Seperti diketahui, limbah baterai EV saat ini masih menjadi masalah di seluruh dunia. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik.

Untuk itu, Adaro telah menyiapkan beberapa strategi untuk memitigasi limbah baterai EV dengan mengganti energi di smelter yang berada di Kalimantan Utara dari batu bara ke energi yang lebih hijau.

"Dalam jangka panjang, energinya akan kami ganti, akan kami shift ke hidro dan panel surya, sehingga menjadi green alumina dan green battery," tegasnya.

Rusdi menambahkan, salah satu misi dari Adaro adalah mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, emiten berkode saham ADRO tersebut menjunjung tinggi falsafah bahwa suatu korporasi tidak sekadar generating revenue, tetapi juga harus melindungi lingkungan.

"Itulah kenapa yang kami lakukan core engine kami ini (batu bara) dari waktu ke waktu kami takling emisi gas rumah kacanya," ujar Rusdi.

Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)