ADHI, GIAA Hingga WSKT Gelar Right Issue, Mana yang Menarik?

26 Agustus 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aski penambahan modal lewat right issue masih terus bergulir di paruh kedua tahun ini. Dana segar dari aksi korporasi ini umumnya digunakan untuk ekspansi dan restrukturisasi. 

Sejumlah emiten seperti ADHI, GIAA, WSKT, WEHA, PBRX, MITI, MGNA, PKPK, dan BSKL tengah melakukan atau merancang untuk melakukan right issue.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan secara umum tambahan modal lewat right issue ini seharusnya berdampak bagus bagi para emiten.

Namun dia menekankan, investor perlu mencermati penggunaan dana dari right issue pada masing-masing emiten. Dengan begitu, pelaku pasar dapat menakar efektivitas dari aksi korporasi ini. 

"Kalau hanya hanya digunakan untuk membayar hutang, apalagi jumlahnya tidak seberapa dibanding jumlah total hutang, maka akan percuma saja, hanya sekedar memperpanjang nafas untuk sementara," ucap Pandhu kepada Kontan, Kamis (25/8). 

Menurutnya, tambahan modal lewat right issue ini idealnya dapat digunakan untuk ekspansi. Harapannya dapat menggenjot pendapatan pada masing-masing emiten tanpa menambah beban. 

Adapun Pandhu menyebut right issue ADHI paling menarik untuk dicermati seiringan dengan target dan penggunaan dana segar dari aksi korporasi ini. Apalagi ADHI telah mengantongi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,97 triliun.  

Dia bilang secara operasional ADHI mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif, tapi beban utang yang besar telah menggerus laba secara signifikan sehingga profitabilitasnya masih rendah. 

"Dengan memperbaiki struktur modal lewat right issue diharapkan meningkatkan profitabilitas ADHI di masa mendatang," imbuhnya. 

Hingga Juli 2022, ADHI telah mengenggam kontrak baru sebenar Rp 15,9 triliun atau naik 104% secara tahunan, yang sudah mencapai 90% dari target perseroan tahun ini sekitar Rp 17,5 triliun.

 

Sementara untuk GIAA dan WSKT, dia menilai, dengan beban utang yang dipikul kedua emiten pelat merah ini masih besar sehingga perlu waktu untuk memperbaiki struktur keuangannya. 

"Sehingga right issue yang akan dilakukan ini belum akan berdampak signifikan terhadap kinerja GIAA dan WSKT," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News