Adhi Karya (ADHI) Alokasikan Capex Rp 1,1 Triliun

5 Maret 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investro.id - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini berkisar Rp 1-1,1 triliun yang berasal dari dana hasil rights issue.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya (ADHI) Farid Budiyanto mengungkapkan, dalam rights issue tahun lalu, Adhi berhasil menghimpun dana total sebanyak Rp 2,6 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 600 miliar digunakan untuk untuk menuntaskan proyek jalan tol Yogyakarta-Solo, Yogya karta-Bawen, dan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian-Serpong.

Sementara itu, dia menerangkan, sisa dana rights issue Rp 2 triliun belum termanfaatkan, karena pencairannya menyesuaikan dengan perkembangan proyek. “Jadi, kami siapkan capex 2023 dari hasil dana rights issue. Ini sesuai dengan prospektus yang ada,” ucap dia, baru-baru ini.

Di samping untuk membiayai kebutuhan belanja modal tahun ini, dia menerangkan, sisa dana hasil rights issue akan perseroan pakai untuk memenuhi kebutuhan belanja pada tahun 2024. Pasalnya, perseroan masih memiliki beberapa proyek yang harus dikerjakan.

Kendati begitu, Farid menuturkan, perseroan sejauh ini belum berencana untuk melaksanakan aksi korporasi atau meminta penyertaan modal negara (PMN) kembali. Yang jelas, perseroan akan menggunakan kas internal, termasuk memanfaatkan fasilitas pinjaman perbankan yang sudah diterima.

“Jadi, kita gak akan tambah dana eksternal lagi. Dari dana yang sudah ada, kami putar-putar saja dari situ,” tutur dia.

Perseroan, kata dia, juga akan membayar obligasi jatuh tempo November 2023 senilai Rp 300 miliar dari kas internal. Adapun obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2024 sekitar Rp 900 miliar harapannya dapat dibayar melalui pembayaran proyek LRT Jabodebek dan Tol Sigli-Banda Aceh.

Ke depan, dia menyatakan, perseroan akan memaksimalkan aset-aset piutang agar bisa ditagih. Sebab, proses penagihan di proyek konstruksi memerlukan waktu lama, sehingga jika tidak disiplin akan memakan banyak waktu.

“Ini yang menjadi perhatian kita, terutama untuk proyek-proyek besar seperti proyek Tol Sigli-Banda Aceh, kemudian proyek LRT yang benar-benar kami kawal administrasinya supaya penerimaan bisa cepat,” imbuh dia.

Di luar itu, dia menegaskan, Adhi akan lebih selektif dalam memilih proyek dengan menghindari investasi yang berbunga tinggi yang akhirnya dapat menggerus keuangan perseroan. 

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)