AKR Corporindo (AKRA) Targetkan Penjualan Lahan Industri Rp 18 T

26 Januari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan penjualan lahan industri di KEK Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) mencapai Rp 15-18 triliun dalam 4-5 tahun ke depan. Tahun ini, perseroan mengincar penjualan lahan kawasan industri (KI) itu berkisar 70-75 ha.

Seiring dengan itu, AKR berencana mengembangkan lebih lanjut kawasan industri dan fasilitas pelabuhan di JIIPE. Tujuannya agar bisa menarik lebih lagi banyak penyewa sekaligus mencapai target penjualan 2023.

Corporate Secretary AKR Coprorindo (AKRA) Suresh Vembu menerangkan, tahun 2022, perseroan telah menjual 44,5 ha lahan di JIIPE. Sementara itu, selama 2015-2022 perseroan dan Pelindo sudah berinvestasi Rp 9 triliun di proyek ini.

“Dengan  adanya proyek smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia sebagai penyewa jangkar, pengembangan JIIPE berjalan dengan sangat baik. Saat ini, kami membangun fasilitas, seperti listrik, air, fasilitas pelabuhan untuk mendukung proyek bergengsi di JIIPE,” ungkap Suresh dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2022)

Suresh menambahkan, perseroan juga berinvestasi dalam utilitas dan peralatan Pelabuhan modern sekaligus memperluas Pelabuhan demi mendukung bisnis para penyewa. Contohnya, perseroan membangun terminal gas LNG di JIIPE untuk menyediakan gas bagi tenant dan memasok gas itu ke pelanggan di Jawa Timur dan Jawa Tengah

“KEK JIIPE menarik banyak minat dari investor dalam dan luar negeri dan kami berharap dapat menarik industri manufaktur ke JIIPE,” tutur dia.

Dia menambahkan, AKR juga akan berinvestasi secara strategis  dalam jaringan ritel bahan bakar berkualitas tinggi melalui AKR-BP, terminal LNG, dan energi terbarukan.

Di sisi lain, saham AKRA menjadi salah satu dari enam penghuni baru indeks LQ45 yang efektif per 1 Februari 2023. “Likuiditas dan beberapa kriteria lain untuk masuk indeks itu sudah terpenuhi perseroan, seperti kapitalisasi pasar, fundamental, dan prospek pertumbuhan usaha,” ungkap Suresh.

Suresh menegaskan, AKR adalah perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dengan pendorong pertumbuhan yang solid. Selain itu, profitabilitas perseroan tidak terpengaruh oleh harga komoditas  dan memiliki kawasan industri menarik, seperti  KEK JIIPE.

Perseroan, kata Suresh, juga konsisten membagikan dividen dengan rasio 50% lebih. Pada Agustus 2022, perseroan memutuskan pembagian dividen interim Rp 493,42 miliar atau Rp 25 per saham dari laba bersih semester I-2022 sebesar Rp 955 miliar.

Tahun ini, dia menegaskan, AKR memproyeksikan pertumbuhan laba kotor 17-19%, sedangkan laba bersih 14-16 %. Pendapatan dari bisnis perdagangan dan distribusi bahan kimia serta lahan industri dibidik tumbuh 6-8%. 

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily