AKR Corporindo (AKRA) siapkan belanja modal hingga Rp 300 miliar di tahun ini

26 Januari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 250 miliar—Rp 300 miliar pada tahun ini untuk berbagai pengembangan bisnis.

“Tahun ini kami berencana mengeluarkan capex yang tidak jauh berbeda seperti pada tahun 2020,” ujar Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu, Selasa (26/1).

Sebagian capex AKRA di tahun ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis perdagangan dan distribusi BBM dan kimia dasar. 

Perusahaan ini juga mengucurkan dana belanja modal untuk kebutuhan infrastruktur logistik.

Khusus untuk bisnis BBM, capex AKRA di tahun ini rencananya akan dipakai untuk pengembangan SPBU BP-AKR lewat anak usahanya PT Aneka Petroindo Raya. “SPBU ini juga sudah mulai dikembangkan dalam skema dealer atau DODO (Dealer Owned Dealer Operated),” imbuh Suresh.

Asal tahu saja, hingga saat ini sudah terdapat 16 SPBU BP-AKR yang berdiri di Indonesia. Diharapkan terdapat 350 SPBU BP-AKR yang dibangun dalam waktu 10 tahun.

Untuk bisnis perdagangan BBM, pihak AKRA menargetkan pertumbuhan volume penjualan BBM sekitar 10%--12% pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan BBM industri seiring peningkatan pelanggan baru AKRA di sektor industri smelter, perkebunan kelapa sawit, hingga pertambangan. Belum lagi, AKRA juga kembali mendapat jatah distribusi BBM jenis solar bersubsidi dari BPH Migas.

AKRA juga fokus mengembangkan bisnis perdagangan dan distribusi pelumas lewat anak usahanya PT Anugerah Lubrindo Raya. Tahun ini, AKRA bakal memperluas pangsa pasarnya dengan menjual pelumas ke industri pertambangan.

Tak ketinggalan, AKRA juga terus mengembangkan bisnis kawasan industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Di tahun 2023 mendatang, kontribusi JIIPE bagi pendapatan AKRA diharapkan mencapai 22%.

Selain didukung oleh meningkatnya permintaan akan lahan industri, peran JIIPE akan semakin penting karena diusulkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Zona Teknologi dan Manufaktur.