Alam Sutera Realty (ASRI) bukukan marketing sales Rp 2 triliun hingga Agustus 2021

30 September 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencetak marketing sales sebesar Rp 2 triliun sampai dengan Agustus 2021. Capaian tersebut sudah setara dengan 62,5% dari target marketing sales sebesar Rp 3,2 triliun di sepanjang 2021. Adapun jumlah capaian marketing sales itu tumbuh 9% dari periode yang sama di tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 1,8 triliun. 

Direktur PT Alam Sutera Realty Tbk, Lilia Sukotjo pun optimistis penjualan di tahun 2021 akan tercapai melalui berbagai proyek yang akan diluncurkan tahun ini. 

“Saat ini kami sedang menjalankan proyek Sutera Winona tahap kedua di Tangerang serta juga proyek apartement Elevee Penthouse and Residences Alam Sutera yang menurut kami pasarnya akan bagus,” ujar dia dalam Public Expose secara virtual, Kamis (30/9). 

Selain itu, dia juga mengungkapkan sampai dengan Agustus 2021, perseroan telah meluncurkan lima proyek baru diantaranya yakni cluster Bayu Premiere Suvarna Sutera serta ruko Fedora yang berada di kawasan Suvarna Sutera, Tangerang. 

 

Dengan banyaknya proyek-proyek yang akan diluncurkan maka proyeksi capaian marketing sales di semester II-2021 optimis dicapai oleh perseroan. Adapun kontribusi penjualan perseroan sampai dengan saat ini masih di dorong oleh penjualan proyek di Alam Sutera, Serpong. Kemudian kontribusi terbesar kedua dari proyek Suvarna Sutera. 

“Segmen rumah baik itu landed house maupun segmen high-rise masih mendorong penjualan kami sampai saat ini,” katanya. 

Tercatat sampai dengan semester I-2021, penjualan ASRI didorong dari penjualan real estate sebesar Rp 922,9 miliar atau sebesar 83% dari total penjualan, di susul jasa, hospitality dan lainnya sebesar Rp 186 miliar atau 17% dari penjualan. 

Sementara komposisi penjualan real estate terdiri dari penjualan tanah sebesar Rp 146,6 miliar, rumah dan ruko Rp 729,2 miliar serta apartement dan ruang perkantoran menyumbang Rp 44,3 miliar.