Anak usaha Anabatic (ATIC) menyasar pasar aset kripto untuk milenial

7 Juli 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa teknologi informasi, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Digital Exchange (DEX) mulai fokus mengembangkan bisnis crypto asset trading dengan menggunakan platform digitalexchange.id.

Presiden Direktur PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) Harry Surjanto menjelaskan, ATIC melalui DEX ini merupakan unit bisnis yang menargetkan segmen milenial untuk memenuhi kebutuhan berinvestasi masa kini.

Melalui platform digitalexchange.id saat ini telah mendukung transaksi jual beli untuk 30 aset digital dan akan terus bertambah seiring denga perkembangan aset digital di Indonesia.

“Kabar menyegarkan yang menambah optimisme akan melesatnya pertumbuhan unit bisnis ini adalah inisiatif Pemerintah untuk meluncurkan Bursa Kripto Indonesia,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Harry melanjutkan, untuk digitalexchange.id saat ini yang telah bergabung lebih dari 100 ribu pengguna dan mendukung 30 aset digital di antaranya ialah Bitcoin, Ethereum, Bitcoin Cash, Litecoin dan Doge Coin dan beberapa aset digital lokal yakni Vexanium.

Namun Harry belum bisa memberikan jawaban secara rinci kinerja ATIC semester I tahun 2021 ini karena perseroan belum selesai mengonsolidasikan laporan periode 30 Juni 2021.

“Namun kami yakin 6 bulan  tahun ini akan lebih baik dari 6 bulan tahun 2020, seiring dengan bertumbuhnya perekonomian,” jelasnya.

Lebih lanjut, melalui DEX bertujuan untuk membidik pasar aset crypto di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar untuk berkembang.

DEX saat ini telah dipercaya sebagai Komite Aset Kripto Bursa ICDX dan menjadi salah satu pedagang aset kripto yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti).

Kemudian, ATIC merencanakan pertumbuhan yang konvensional atau kurang dari dua digit, jadi masih di bawah 10% untuk tahun 2021 ini.

“Mengingat kekhawatiran Perseroan terhadap pandemi saat ini serta PPKM yang baru saja ditetapkan Pemerintah. Namun Perseroan masih tetap optimistis bahwa bisa bertumbuh walaupun tidak signifikan,” katanya.