Analis Ini Revisi Turun Target Saham Bank Neo (BBYB), Kok Bisa?

3 Agustus 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id –  Target harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) kembali dipangkas, menyusul peningkatan provisi sejalan dengan penurunan kualitas kredit. Sedangkan pertumbuhan menunjukkan penurunan dari kuartal ke kuartal.

Berdasarkan data laporan keuangan, perseroan mencatatkan lonjakan provisi menjadi Rp 653 miliar pada kuartal II-2023, dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp 533 miliar. Hal ini membuar rugi bersih perseroan melambung dari Rp 68 miliar pada kuartal I menjadi Rp 258 miliar pada kuartal II-2023.

Terkiat pertumbuhan kredit tercatat penurunan sebesar 7% dari Rp 10,9 triliun pada kuartal I menjadi Rp 10,11 triliun pada kuartal II-2023. Namun kredit perseroan smasih bertumbuh 44%, dibandingkan kuartal II-2022 senilai Rp 7,04 triliun.

Perseroan juga mencatatkan peningkatan rasio kredit bermasal dari 3,5% kuartal I menjadi 3,7% pada kuartal II-2023. Angka tersebut melambung dari catatan kuartal II-2022 sekitar 1,8%. Berbagia faktor tersebut mendorong RHB Sekuritas memangkas turun target harga saham BBYB  dari Rp 1.000 menjadi Rp 700 dengan rekomendasi dipertahankan beli.

Target harga tersebut telah mempertimbangkan proyeksi penurunan laba bersih perseroan menjadi Rp 654 miliar tahun ini, dibandingkan kerugian tahun lalu Rp 789 miliar. Sedangkan PPOP diharapkan melesat menjadi Rp 1,49 triliun, dibandingkan tahun lalu hanya Rp 288 miliar.

Sedangkan hingga semester I-2023, perseroan  mencatat lompatan penyaluran kredit sebanyak 43,57% menjadi Rp 10,11 triliun hingga semester I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 mencapai Rp 7,04 triliun.

Baca juga: Bank Neo (BBYB) Gelar Dua Aksi Korporasi Besar Sekaligus 

Lompatan penyaluran kredit tersebut mendorong pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perseroan melesat 152,07% year on year (yoy) menjadi Rp 1,38 triliun. Perusahaan juga turut mencatat peningkatan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) menjadi 16,15%, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 10,16%.

Meski pendapatan melesat, perseroan masih saja merugi, walaupun tingkat kerugian turun signifikan menjadi Rp 326,78 miliar pada semester I-2023, dibandingkan semester I-2022 sebanyak Rp 611,44 miliar.

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS