Apexindo (APEX) Gelar Private Placement Rp 1,63 Triliun

16 Maret 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – Perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas (migas), PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) akan menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 1,63 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan melalui konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) Tranche 1 yang diterbitkan Perseroan.

"Pelaksanaan atas konversi OWK Tranche 1 tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada tanggal 19 Agustus 2021," kata Direktur Utama Apexindo (APEX) Zainal Abidinsyah Siregar dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/3/2022).

Zainal menerangkan, jumlah OWK Tranche 1 tersebut sebesar US$ 115 juta atau setara Rp 1,63 triliun, ekuivalen dengan 886.616.666 saham baru setelah dikonversi. Jumlah saham tambahan yang akan dicatatkan mencapai 136.954.997 saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.847 per saham, dan nilai nominal saham tambahan sebesar Rp 500 per saham.

"Tanggal pencatatan saham tambahan pada 31 Maret 2022, dengan pemilik saham tersebut adalah HSBC Bank Plc," ungkap Zainal.

Manajemen Apexindo sebelumnya mengatakan, Perseroan optimistis bahwa prospek 2022 akan lebih baik dari tahun lalu, mengingat sektor energi secara umum juga bakal lebih baik. Hal ini karena kebutuhan energi yang lebih besar, serta transisi ke green energy yang masih membutuhkan waktu sekitar 5-10 tahun ke depan, serta membaiknya harga minyak dunia.

Untuk penambahan rig baru, APEX mengaku belum memiliki rencana ke arah sana. Namun, Perseroan akan terus memantau kegiatan-kegiatan eksplorasi di rig darat, dan jika ada peluang serta membutuhkan investasi, APEX akan memikirkan kemungkinan untuk melakukan investasi guna mendapatkan pekerjaan.

Manajemen Apexindo mengaku, cukup aktif untuk mengikuti tender-tender pengeboran di Indonesia maupun di tingkat regional. Karena selain bekerja di Indonesia, Perseroan juga memiliki pengalaman untuk melakukan pengeboran di Asia Tenggara maupun Timur Tengah.

Meski demikian, karena beberapa tahun terakhir Pemerintah banyak mengalihkan wilayah kerja migas di Indonesia kepada Pertamina, dan kebetulan seluruh rig offshore Perseroan telah terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan BUMN tersebut, sehingga APEX lebih banyak melakukan pengeboran di Indonesia.

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily