Apexindo (APEX) Raih Kontrak Baru Rp 240 Miliar dari Pertamina

5 Desember 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id -  PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) meraih kontrak baru pengeboran panas bumi atau geothermal senilai US$ 15,58 juta atau setara Rp 240 miliar dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina Group.

Dalam proyek pekerjaan tersebut akan digunakan rig (instalasi peralatan pengeboran) darat berupa rig 9 yang dirancang perseroan untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi, pengembangan, dan produksi.

“Jadi, pekerjaan rig 9 itu durasinya dalam jumlah sumur. Pekerjaan yang dilakukan adalah 6 sumur dengan nilai kontrak sebesar US$ 15,58 juta,” jawab Direktur Apexindo Mahar Atanta Sembiring kepada Investor Daily dalam paparan publik, Senin (5/12).

Sesuai rencana, proyek yang berlokasi di Ulubelu, Provinsi Lampung ini, akan mulai berjalan pada kuartal I-2023. Mahar menambahkan, proyek tersebut paralel dengan rencana perseroan tahun depan yang fokus meningkatkan utilisasi rig darat yang kini persentasenya masih 1%.

Berdasarkan data, tingkat utilisasi rig darat perseroan sejak tiga tahun terakhir mengalami penurunan cukup tajam terutama pada 2021 dan 2022 yang utilisasinya masing-masing hanya menyentuh 1% dan tahun 2020 sebesar 4%.

Struktur tersebut sedikit berbeda dengan utilisasi di tahun 2019 yang mencapai 6%, lalu 2018 menembus 38% dan 2017 sebesar 14%. Sementara pada rig lepas pantai sejak 2017 sampai 2022 tingkat utilisasinya cenderung stabil dengan utilisasi tertinggi terjadi pada 2022 sebesar 84%.

“Karena itu, kami berharap paling tidak ada 1-2 rig darat yang bisa aktif tahun 2023 dari posisi saat ini 1. Tentu sama seperti 2021, target ini memerlukan program reaktivasi, sehingga membutuhkan biaya ke depannya. Ini menjadi pertimbangan yang harus kita lakukan dalam mendudukan investasi kita ke depan,” terang Mahar.

Terkait pemenuhan investasi ke depan, Apexindo belum menyebutkan secara pasti besaran belanja modal atau capital expenditure (capex), namun Mahar memperkirakan, capex Apexindo pada tahun 2023 akan meningkat daripada capex tahun ini. Adapun peningkatannya tergantung dari berapa banyak rig darat yang dapat terutilisasi.

Tapi yang jelas, pada tahun 2023, Mahar mencermati ada tren peningkatan dari aktivitas di sektor panas bumi, sehingga hal itu akan menjadi katalis positif bagi rig darat perseroan. Ditambah, perseroan juga mendengar Pertamina Group berencana melakukan beberapa proyek pengeboran. Karena itu, perseroan akan dan sedang mengikuti beberapa tender di sektor panas bumi.

“Kami melihat ada dua opportunity yang sedang kita kejar. Satu di Jawa dan satu lagi di luar Jawa. Lokasi rig kami mudah-mudahan mendukung supaya kita bisa mendapatkan kontrak jangka panjang tersebut. Di sisi, lain kita juga melihat paling tidak, ada satu proyek minyak dan gas bumi yang sedang kita coba perdalam. Jadi, fokus ke depan meningkatkan utilisasi rig darat sambil kita terus mempertahankan kinerja rig offshore kita,” papar Mahar.

Kemitraan panjang antara Apexindo dan Pertamina tidak hanya tercermin dari diperolehnya kontrak baru yang akan dikerjakan rig 9 di sektor panas bumi, tapi di rig-rig lain seperti rig Raniworo yang bekerja untuk Pertamina PHE WMO, kemudian rig Maera yang bekerja untuk Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Dilanjutkan rig Raisis, rig Tasha, dan rig yang akan bekerja di Pertamina Hulu Mahakam sampai 2024.


 

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily