Apexindo Menang Tender US$ 85,6 Juta

21 Mei 2021 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memenangi tender pengadaan barang dan jasa untuk pengeboran laut di wilayah lepas Pantai Mahakam, Kalimantan Timur. Nilai kontrak proyek berjangka waktu tersebut mencapai US$ 85,6 juta.

Direktur Apexindo Pratama Duta Mahar Atanta Sembiring mengatakan, perseroan telah menerima surat penunjukan pemenang tender dari PT Pertamina Hulu Mahakam pada 19 Mei 2021. "Dalam surat penunjukan disebutkan nilai kontrak sekitar US$ 85,6 juta untuk durasi tiga tahun," jelas Mahar dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5).

Raihan kontrak baru ini diharapkan berdampak positif terhadap kinerja kueangan perusahaan ke depan. Sebab, kehadiran proyek baru tersebut akan berimbas langsung terhadap tingkat utilisasi rig dan pendapatan operasional perseroan.

Belum lama ini, Apexindo juga meraih kontrak pengeboran minyak dan gas dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) senilai US$ 68 juta. Kontrak pengeboran yang berlokasi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, tersebut berdurasi 1,5 tahun dengan pengerjaan mulai Januari tahun ini. Dalam hal ini, Pertamina Hulu Mahakam selaku operator di wilayah kerja (WK) Mahakam memberikan kontrak Drilling Submersible Swamp Barge Services (Swamp Rig) kepada Apexindo.

General Manager Pertamina Hulu Mahakam Agus Amperianto mengatakan, Apexindo akan mendatangkan rig Yani ke wilayah kerja Mahakam untuk menggantikan rig Raisis pada kuartal II-2021. Rig Yani ini akan mendukung operasi pengeboran di lapangan Tambora, Tunu, dan Handil. Agus berharap Apexindo turut berperan aktif mengusulkan program efisiensi dalam mendukung operasi ini.

Adapun hingga kuartal I-2021, Apexindo sedang mengerjakan lima kontrak berjalan. Kontrak pertama adalah dengan Pertamina Hulu Mahakam senilai US$ 34,46 juta dengan mengoperasikan rig Raisis. Kontrak kedua masih dengan Pertamina Hulu Mahakam, namun dengan menggunakan rig Maera senilai US$ 18,66 juta.

Selanjutnya kontrak dengan menggunakan rig Yani senilai US$ 68,17 juta yang masih berasal dari Pertamina Hulu Mahakam. Kemudian, perseroan mendapatkan kontrak dari Pertamina Hulu Energi Nunukan Company senilai US$ 19,49 juta dengan mengoperasikan rig Raniworo. Kontrak terakhir dari PT Pertamina Hulu Energi Anggursi dan PT Pertamina Hulu West Madura Offshore senilai US$ 13,85 juta dengan mengoperasikan rig Raniworo.

Sejauh ini, Apexindo merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan rig lepas pantai dan rig darat. Perseroan memiliki tiga rig swamp barge dan satu rig jack up, yakni rig Yani, rig Maera, rig Raisis dan rig Raniworo.

Dengan adanya empat rig tersebut, perseroan belum berencana menambah rig baru tahun ini. Penggunaan belanja modal tahun ini lebih ditujukan untuk merawat aset perseroan mengingat lesunya industri minyak bumi dan gas tahun ini.

Adapun hingga kuartal I-2021, Apexindo bisa mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1 juta. Kondisi ini berbeda dengan perolehan yang sama tahun sebelumnya dengan rugi bersih US$ 7,34 juta.

Meski raih laba bersih, pendapatan pada kuartal I-2021 justru turun 43,92% menjadi US$ 10,24 juta, dibandingkan kuartal I-2020 senilai US$ 18,26 juta. Namun, perseroan bisa menekan beban langsung sebesar 65,14% dari US$ 16,18 juta pada kuartal I-2020 menjadi US$ 5,64 juta pada kuartal I-2021.

Liabilitas perseroan juga ikut meningkat menjadi US$ 211,28 juta. Peningkatan liabilitas ini karena peningkatan liabilitas jangka pendek menjadi US$ 8,24 juta. Total aset juga tercatat meningkat menjadi US$ 339,13 juta karena ditopang oleh peningkatan aset lancar sebesar US$ 55,69 juta.

Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily