Arkadia Digital Media (DIGI) berencana stock split, simak rencana bisnis selanjutnya

2 Oktober 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) berencana memecah nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5. Dus nilai nominal yang semula Rp 100 per saham menjadi Rp 20 per saham. 

Adapun harga saham DIGI pada perdagangan Jumat (2/10) di tutup di level Rp 1.950. Setelah stock split maka harga saham DIGI, dengan asumsi harga hari ini, bakal berada di level Rp 390. 

Direktur Utama Arkadia Digital Media William Martaputra mengatakan, pemecahan nilai saham dengan rasio tersebut akan menjadikan harga saham DIGI menarik bagi para investor khususnya retail sehingga memberi dampak maksimum terhadap likuiditas perdagangan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham publik. "Untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham, tidak ada alasan khusus atau spesifik untuk stock split," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (2/10). 

Untuk melaksanakan stock split, DIGI bakal menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Jumat. 23 Oktober 2020. Usai stock split, Arkadia Digital Media akan melanjutkan ekspansi untuk situs berita Suara Regional.

Tahun ini DIGI telah membuka 14 situs Suara Regional yaitu di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Batam, Bali, Riau dan Kalimatan Timur. Tahun 2021, DIGI menargetkan Suara Regional bisa merambah ke 30-35 daerah lainnya.  "Tahun depan tambah lagi di kota-kota besar lainnya, nambah 16-21 daerah lagi. Daerahnya masih diidentifikasi," jelas William. 

Dus, DIGI perlu menyiapkan dana untuk belanja operasional atau operational expenditure (opex) untuk keperluan penambahan karyawan di setiap kota tersebut, dan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk kebutuhan pembelian laptop. 

Adapun hingga saat ini, DIGI optimistis dengan posisi kas yang cukup kuat melalui adanya dana investasi dan pinjaman dari Media Development Investment Fund (MDIF). Pendanaan ini berbentuk convertible bonds yang akan dikonversi senilai Rp 1.400 per saham. Adapun, per semester I-2020 kas dan setara kas DIGI tercatat sebesar Rp 732,48 juta. 

Pada periode yang sama DIGI membukukan pendapatan sebesar Rp 15,93 miliar, tapi mencatat kerugian bersih Rp 3,58 miliar.