Asing Crossing Jual Golden Energy (GEMS) Rp 6,24 Triliun, ABM Investama (ABMM) Tuntaskan Akuisisi 30% Saham?

15 September 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id - Pemodal asing merealisasikan penjualan bersih (net sell) saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) melalui pasar negosiasi senilai Rp 6,24 triliun. Total saham yang ditransaksikan mencapai 17,65 juta lot.

Crossing saham tersebut dilaksanan di harga Rp 3.536 per saham atau harga tersebut terpaut jauh dari harga penutupan perdagangan saham GEMS di pasar reguler Rp 7.450 per saham. Sedangkan Mandiri Sekuritas bertindak sebagai broker beli dan jual transaksi negosiasi tersebut.

Sebelumnya, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengumumkan pembelian sebanyak 1,76 miliar saham GEMS dari GMR Coal Resources Pte Ltd. Nilai akuisisi 30% saham GEMS tersebut mencapai US$ 420 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun.

ABM Investama merupakan perusahaan energi milik keluarga Hamami yang berfokus pada batu bara. Sedangkan Golden Energy adalah perusahaan batu bara yang dikendalikan oleh Grup Sinar Mas.

Sementara itu, GMR Coal Resources selaku penjual 30% saham Golden Energy adalah anak usaha GMR Group, kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India. GMR Coal Resources telah mengadakan lelang atas seluruh sahamnya di Golden Energy tersebut, dan ABM dipilih sebagai pemenang pada 31 Agustus 2022.

“Atas dasar keputusan lelang, ABM melalui anak usahanya, PT Radhika Jananta Raya (RJR), telah menandatangani perjanjian jual beli saham (share purchase agreement/SPA) pada 31 Agustus 2022 untuk pembelian 30% saham GEMS,” jelas Sekretaris Perusahaan ABM Investama, Rindra Donovan dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (1/9/2022).

Berdasarkan perjanjian, emiten berkode saham ABMM tersebut bertindak sebagai penjamin dari RJR. Adapun penyelesaian dari transaksi pembelian saham ini tunduk pada dipenuhinya persyaratan pendahuluan, antara lain persetujuan RUPS dan dewan komisaris RJR, persetujuan dewan komisaris ABMM, dan persetujuan kreditur ABMM termasuk dalam hal perubahan supplemental indenture sehubungan dengan surat utang senilai US$ 200 juta yang jatuh tempo pada 2026.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily