Bank Raya (AGRO) Patok Harga Rights Issue Rp 500

2 Desember 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 2,32 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Jumlah saham baru itu sebesar 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah pelaksanaan PMHMETD X. Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui PMHMETD melalui Penawaran Umum Terbatas X Tahun 2022.

Dalam prospektus Bank Raya, dikutip Jumat (2/12/2022), HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 12 Desember 2022 di mana 11.373.452.991 saham lama perseroan akan memperoleh 1,16 miliar HMETD. Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham.

Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka AGRO akan memperoleh dana sebesar Rp 1,16 triliun.

Pemegang saham utama Bank Raya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan seluruh haknya dalam PMHMETD X ini. Saat ini BBRI menggenggam sebanyak 19.498.475.601 saham AGRO atau 85,72% dan masyarakat sejumlah 3.248.430.381 saham atau 14,28%.

Jika saham dalam PMHMETD X ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham porsi publik perseroan lainnya atau pemegang bukti HMETD porsi publik yang berhak, maka sisa saham baru akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan saham baru tambahan sebagaimana tercantum dalam sertifikat bukti HMETD secara proporsional dengan ketentuan, bila jumlah seluruh saham baru yang dipesan termasuk pemesanan saham baru tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PMHMETD X ini, maka seluruh pesanan atas saham baru tambahan akan dipenuhi/

Selain itu, bila jumlah seluruh saham baru yang dipesan, termasuk pemesanan saham baru tambahan melebihi jumlah seluruh saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD X ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham baru tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang HMETD yang meminta pemesanan saham baru tambahan.

Jika masih terdapat sisa saham setelah dilakukan alokasi terhadap pemesanan tambahan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 20 Desember 2022 di mana hak yang tidak dilaksanakan sesudah tanggal tersebut tidak berlaku lagi.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil PMHMETD X setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD X akan digunakan untuk penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy. Segmen Gig Economy menargetkan nasabah gig worker, yaitu pekerja informal seperti banking agent, pekerja lepasan, pekerja paruh waktu, dan lain sebagainya.

Selain itu, perseroan juga diwajibkan untuk memiliki modal inti minimum paling sedikit Rp 3 triliun berdasarkan Peraturan OJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum (POJK No. 12/2020), di mana saat ini modal inti minimum AGRO belum mencapai batas minimum tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AGRO telah memiliki modal inti per Juni 2022 sebesar Rp 2,11 triliun, melebihi batas aturan OJK NI. 12/POJK.03/2020 tentang modal inti minimum sebesar Rp 1 triliun.

Berikut jadwal sementara rights issue Bank Raya Indonesia (AGRO):

Sumber: Perseroan

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily