Begini target volume produksi dan penjualan Aneka Tambang (ANTM) untuk tahun 2021

14 Februari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan target produksi dan penjualan untuk tahun ini. Untuk komoditas feronikel misalnya, ANTM menargetkan volume dan produksi penjualan di 2021 sebesar 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi), relatif stabil dengan capaian produksi dan penjualan unaudited tahun 2020 yang masing-masing sebesar 25.970 TNi dan 26.163 TNi.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, target produksi ini sejalan dengan optimalisasi produksi pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Untuk komoditas bijih nikel, ANTM menargetkan pada tahun 2021 total produksi bijih nikel sebesar 8,44 juta wet metric ton (wmt ), naik 77% dari realisasi produksi bijih nikel unaudited tahun lalu sebesar 4,76 juta wmt. Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan untuk bahan baku pabrik feronikel ANTM dan mendukung penjualan ke pelanggan domestik.

Sedangkan target penjualan bijih nikel ANTM tahun ini sebesar 6,71 juta wmt atau naik 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel unaudited tahun lalu sebesar 3,30 juta wmt. “Peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri,” terang Kunto dalam keterangan resminya, Kamis (12/2).

Untuk komoditas emas, ANTM menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 1,37 ton emas dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, dengan target penjualan emas mencapai 18 ton. Tahun ini, ANTM berfokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Sedangkan untuk bijih bauksit, ANTM menargetkan produksi tahun ini sebesar 3  juta wmt, tumbuh 93% dibandingkan realisasi produksi unaudited tahun lalu sebesar 1,55 juta wmt. 

Naiknya produksi bijih bauksit ini akan digunakan sebagai produksi alumina serta penjualan ke pihak ketiga. Dari sisi penjualan, konstituen Indeks Kompas100 ini menargetkan 2,73 juta wmt, naik sebesar 122% dari tahun lalu yang hanya 1,23 juta wmt.