BEI masih kantongi 30 perusahaan dalam pipeline IPO

26 Januari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih akan semarak tahun ini. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga saat ini terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham.

Nyoman merinci, berdasarkan IDX Industrial Classification (IDX-IC), ke-30 emiten ini terdiri atas masing-masing satu perusahaan yang berasal dari sektor energi, finansial, infrastruktur, dan transportation & logistics.  Masing-masing sebanyak dua perusahaan berasal dari sektor basic materials, industrials, dan properties & real estate.

Sementara itu, sebanyak masing-masing tiga perusahaan berasal dari sektor consumer non-cyclical  dan sektor technology . Sebanyak tujuh perusahaan berasal dari sektor consumer cyclical. Terakhir, sebanyak tujuh perusahaan masih dalam proses pengelompokan berdasarkan sektor yang baru (IDX Industrial Classification / IDX-IC).

“Sampai dengan tanggal 25 Januari 2021 telah tercatat 3 perusahaan yang telah menerbitkan saham dengan total fundraised Rp 1,2 triliun,” terang Nyoman, Selasa (26/1).

Adapun ketiga emiten yang melantai sejauh ini adalah PT FAP Agri Tbk (FAPA) yang listing pada 4 Januari 2021, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang listing pada 6 Januari 2020, dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) yang listing pada 15 Januari 2021. Sementara tahun lalu, Bursa Efek Indonesia tercatat kedatangan 51 emiten baru.

Sebelumnya, Nyoman mengatakan, dengan indikator-indikator ekonomi yang telah memberikan sinyal penguatan, baik di sektor riil maupun sektor keuangan pada akhir tahun 2020, BEI berharap 2021 dapat menjadi tahun pemulihan ekonomi.

Mengiringi hal tersebut dan juga melihat animo para pengusaha untuk goes to the next level yang tercermin dari pipeline pencatatan saham saat ini, otoritas Bursa berharap landscape IPO dari berbagai jenis dan ukuran perusahaan serta penerbitan efek melalui Pasar Modal semakin marak dilakukan pada 2021.