JAKARTA, investor.id - Kalangan analis masih memberikan pandangan positif terhadap kinerja keuangan dan pergerakan harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hingga akhir 2021. Prospek tersebut ditopang oleh ekspansi perseroan, produk baru, dan pemulihan ekonomi nasional seiring program vaksinasi Covid-19.
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli KLBF dengan target harga Rp 1.900. Target harga tersebut merefleksikan proyeksi pemulihan ekonomi tahun ini, peluncuran produk baru, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
“Namun, perseroan masih menghadapi tekanan marjin keuntungan. Meski demikian, dengan kemampuan perseroan dalam mempertahankan efisiensi, pertumbuhan kinerja keuangan Kalbe Farma diharapkan terus berlanjut,” jelas BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.
Adapun laba bersih Kalbe Farma tahun ini diproyeksikan naik menjadi Rp 2,89 triliun dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 2,73 triliun. Pendapatan diharapkan meningkat menjadi Rp 24,36 triliun dari Rp 23,11 triliun.
Pandangan positif juga disampaikan oleh analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin. Menurut dia, berlanjutnya efisiensi biaya operasional dan penurunan pajak akan menopang peningkatan keuntungan Kalbe Farma tahun ini. Tingkat pertumbuhannya diharapkan bisa menyamai tahun lalu sekitar 8-10%.
Dia memperkirakan seluruh divisi bisnis Kalbe Farma bakal mencetak pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang tahun ini. Divisi obat resep, konsumsi kesehatan, nutrisi, dan distribusi diproyeksikan tumbuh masing-masing 3%, 6%, 6%, dan 8%.
“Kami memperkirakan laba bersih perseroan meningkat menjadi Rp 2,9 triliun tahun ini dan diharapkan bertumbuh menjadi Rp 3,1 triliun pada 2022. Berlanjutnya pertumbuhan laba tersebut telah mempertimbangkan berlanjutnya efisiensi yang dijalankan perseroan,” tulis Mimi dalam risetnya.
Dalam jangka panjang, menurut dia, perseroan juga menunjukkan prospek yang baik, karena didukung oleh sejumlah pengembangan yang telah berjalan sesuai harapan. Hal itu di antaranya pengembangan alat tes Covid-19, pengembangan vaksin Covid-19 bersama dengan Genexine, dan pendistribusian vaksin yang masuk program pemerintah ke sejumlah daerah.
Berbagai faktor tersebut mendorong Mirae Asset Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham KLBF dengan target harga Rp 1.760. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan revisi naik target kinerja keuangan perseroan tahun 2021 dan 2022.
Mirae merevisi naik target laba bersih Kalbe Farma tahun ini dari Rp 2,79 triliun menjadi Rp 2,86 triliun. Namun, proyeksi pendapatan direvisi turun dari Rp 25,49 triliun menjadi Rp 24,5 triliun. Begitu juga dengan target laba bersih tahun 2022 dinaikkan dari Rp 3,04 triliun menjadi Rp 3,08 triliun.
Sedangkan proyeksi pendapatan direvisi turun dari Rp 27,16 triliun menjadi Rp 25,96 triliun.
Tahun ini, Kalbe Farma mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun untuk penambahan kapasitas pabrik, jalur distribusi dan ekspansi jaringan pemasaran.
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 4-5% pada tahun ini, perseroan juga menargetkan penjualan bisa bertumbuh 5-6% selama 2021. Dengan begitu, perseroan bisa menjaga dividend _payout ratio_pada kisaran 45-55%.
Vaksin Covid-19
Kalbe Farma menargetkan komersialisasi vaksin Covid-19 hasil kerja sama dengan Genexine pada akhir 2021. Uji klinis fase 2 dilakukan di Indonesia pada kuartal II tahun ini.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan, perseroan berharap mendapat izin uji klinis vaksin Covid-19 pada April ini.
Sesuai rencana, uji klinis tersebut akan dilakukan kepada minimal 2.000 pasien. Jika berjalan sukses, perseroan berharap meraih emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum dikomersialkan pada kuartal IV-2021.
“Mengenai berapa banyak vaksinnya, itu tergantung kesepakatan dengan pemerintah. Karena pembelian vaksin harus disentralisasikan oleh pemerintah,” kata Bernadus saat diskusi virtual.
Perseroan juga belum memperkirakan potensi pendapatan yang bisa diraih apabila vaksin berhasil dipasarkan. Hingga saat ini, kontribusi Kalbe dalam penanganan Covid-19 terlihat dari anak usaha perseroan, PT Enseval Megatrading Tbk (EPMT), yang meraih kontrak distribusi vaksin Covid-19 hasil kerja sama dengan PT Bio Farma (Persero).
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily