Bisi International (BISI) membidik pertumbuhan kinerja double digit tahun ini

24 Mei 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bisa tumbuh double digit. Emiten yang menjual benih dan produk agrokimia ini menargetkan penjualan di segmen benih hortikultura dan pestisida bisa tumbuh masing-masing 20% yoy dan laba tumbuh 30% yoy. 

Presiden Direktur BISI, Jemmy Eka Putra mengatakan, tantangan utama dalam industri pertanian terutama benih dan agrokimia adalah musim yang sulit diprediksi. BISI harus mampu memperkirakan dan mengestimasi dengan cermat produksi benih di lahan, untuk menjaga kualitas dan level ketersediaan stok serta waktu distribusi produk ke jalur distribusi. 

Maka dari itu, BISI menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan tersebut. "BISI meneruskan upaya memperbaiki distribusi penjualan, salah satunya dengan melakukan canvassing sales yakni penjualan langsung secara eceran dan cash ke retail terbawah (kios/toko kecil), dengan menggunakan armada canvasser," kata Jemmy kepada Kontan.co.id, Minggu (23/5). 

Penjualan dengan canvassing sales ini bertujuan untuk mempercepat penyebaran produk supaya semakin dekat dengan end user. Cara ini juga sekaligus mengumpulkan informasi dari retail terbawah dan bisa digunakan untuk promosi sekaligus branding produk Bisi International ke kios retail. 

 

Jemmy berharap pertengahan tahun ini sudah bisa bisa menambah 105 armada canvasser baru. Sehingga total armada canvasser menjadi 150 unit yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, NTB, Banten dan Lampung

Adapun total target penjualan tahun 2021 dari 150 mobil tersebut diestimasikan di angka Rp 105 miliar dengan proporsi penjualan benih 40% dan pestisida 60%. "Fokus sales dan marketing di produk yang bisa memberikan gross margin terbaik telah menunjang kinerja di kuartal pertama tahun ini  dan hal ini akan terus kami lakukan dengan bijaksana," ujarJemmy. 

Selain meningkatkan penjualan, BISI juga meneruskan upaya efisiensi supaya biaya yang dikeluarkan tepat guna. Oleh karenanya, tidak semata-mata mengurangi biaya operasi namun juga memilah skala prioritas walaupun pada bidang tersebut memerlukan investasi yang lebih besar. 

Untuk menunjang rencana tersebut, BISI menyiapkan belanja modal sebesar Rp 60,4 miliar. Jemmy mengatakan belanja modal tersebut sebesar Rp 21,2 miliar untuk membeli mobil canvasser serta kelengkapannya. 

Sisa belanja modal akan digunakan untuk penambahan kapasitas mesin pengepakan, penambahan alat-alat laboratorium terutama di lab biotechnology, pemeliharaan peralatan dan lain sebagainya.