Bisnis emiten ritel minimarket diproyeksi cepat pulih, ini pendorongnya

14 Desember 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sektor diperkirakan akan cepat pulih seiring dengan membaiknya perekonomian pasca pandemi Covid-19. Berdasarkan estimasi Office Of Chief Economist Bank Mandiri yang dipaparkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor yang lebih dulu pulih terutama adalah sektor-sektor yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman,  minimarket dan delivery makanan.

Sementara sektor-sektor lainnya seperti ritel, otomotif dan properti akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat pulih.

Sukarno Alatas, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan, cepatnya pemulihan yang dialami oleh peritel minimarket disebabkan karena minimarket menyediakan kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat.

“Pemulihan lebih dikarenakan minimarket banyak menyediakan kebutuhan sehari-hari,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin  (14/12).

Selain itu, faktor kedekatan lokasi juga menjadi kecenderungan masyarakat saat ini lebih condong untuk belanja di minimarket.

Di sisi lain, dalam paparannya, Kementerian BUMN juga mengatakan pandemi Covid-19 menghasilkan lanskap industri baru.

Berdasarkan laporan Inventure dalam ‘Industry Mega shifts 2021’,  terdapat lanskap industri baru dengan empat karakteristik, yakni  hygiene, low touch, low mobility dan less crowd.

Perusahaan yang dapat beradaptasi dengan empat karakter baru ini akan dapat bertahan selama pandemi.

Sukarno mengamini, Covid-19 menyebabkan perubahan gaya hidup yang sedikit berbeda, di mana ada keinginan konsumen untuk meminimalisir kontak langsung.

Alhasil, perubahan ini  dapat dimanfaatkan emiten minimarket untuk masuk ke penjualan online sehingga akan membantu kinerja di bisnis ritel ini.

Di antara saham emiten ritel, Sukarno lebih condong ke saham PT Sumber Alfaria Rrijaya Tbk (AMRT).

Dia menilai, transaksi yang terjadi di saham emiten pengelola minimarket Alfamart ini relatif lumayan dibandingkan dengan dua saham ritel minimarket lainnya, yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Sukarno merekomendasikan trading buy saham AMRT dengan target  harga Rp 840. Sebelum mencapai Rp 840, harga harus test resistance di level Rp 770  terlebih dulu untuk bisa melaju ke target harga. Pada perdagangan hari ini, saham AMRT ditutup stagnan di level Rp 730.