Blue Bird (BIRD) Ingin Tambah 500 Mobil Listrik, Suplai Siap?

10 Februari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir Rp 2 triliun pada 2023. Anggaran ini diperuntukkan peremajaan armada dan menambah jumlah kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sekitar 200-500 unit.

“Itu terdiri dari reguler taksi juga untuk kendaraan-kendaraan sewa yang lain. Sebelumnya kami sudah punya hampir 100 unit (EV) jadi penambahannya tahun ini rencananya segitu,” papar Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Dia menginformasikan, porsi sumber pendanaan capex akan disusun seperti tahun sebelumnya, dengan kas internal sekitar 20-30% dan mitra bank sekitar 70-80%. Dari capex tadi, perseroan juga merencanakan peremajaan kendaraan sehingga totalnya ada 6.000 unit, termasuk penambahan armada.

"Penambahan yang hampir 500 unit kami coba lihat apakah memang bisa kami cukupi karena kita tahu suplai kendaraan terhambat. Kami sudah siapkan capex, kalau suplai kendaraannya cukup, siap, kami bisa percepat untuk implementasi EV," sambung Sigit.

Bluebird menargetkan peremajaan lebih dari 4.000 armada tahun ini, di antaranya ada kendaraan yang bisa diremajakan lebih cepat. Sebab, saat ini kriteria armada yang bisa diremajakan, mulai dari usia pemakaian empat tahun.

Sebagai informasi, capex BIRD yang dianggarkan tahun ini meningkat sekitar 66,66% dibandingkan tahun lalu. Namun pada 2022, perseroan hanya bisa menyerap sekitar 70% capex dari alokasi awal karena tertundanya suplai kendaraan.

Dari peningkatan capex tersebut, perseroan turut menaikkan target pendapatan di level 20-30% dari seluruh layanan tahun ini, dibandingkan tahun lalu. "Jadi ada yang memang bisa lebih besar dan ada yg lebih kecil," ujar Sigit.

Sejauh ini, manajemen optimistis permintaan layanan Blue Bird tidak berubah dari tahun lalu karena mobilitas tetap dibutuhkan. Perseroan pun berharap, permintaan layanan shuttle tahun ini ikut tumbuh karena beberapa kegiatan bisnis meningkat, yang mengindikasikan kegiatan bisnis juga terjadi di kota-kota kelas yang lebih kecil dari Jakarta yakni kota pendukung termasuk Bandung, Solo, Jogja dan lainnya.

"Kedua, kegiatan mobilitas meningkat, orang pasti butuh last mile bisa didukung adanya pergerakan antara kota-kota medium size tersebut. Kalau ditanya prospeknya, sangat baik karena tadi kegiatan ekonomi dan mobilitas meningkat, jalur darat lebih baik. Saya rasa sejalan dengan program pemerintah memperbaiki infrastruktur jalan," tutur Sigit.

Diinformasikan, saat ini Blue Bird telah memiliki beberapa rute Cititrans, layanan armada antarkota di antaranya Jakarta-Bandung dan Surabaya-Solo.

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily