BRI Syariah (BRIS) masuk indeks BUMN20, lantas bagaimana prospeknya?

28 Januari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor pada indeks BUMN20, yang akan berlaku selama Februari-Juli 2021. Indeks ini kedatangan anggota baru yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) yang menggantikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE). 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama melihat saham BRIS masih cukup prospektif.  "Kami melihat potensi yang masih cukup besar untuk perekonomian dan juga keuangan syariah di mana hal tersebut menjadi katalis positif bagi BRIS," jelas Okie, Kamis (28/1). 

Pasalnya sepanjang 2020 Okie menilai kinerja keuangan BRIS cukup baik yang direspon positif melalui kinerja harga sahamnya. Selain itu ekspektasi yang tinggi terhadap aksi korporasi pembentukan holding Bank Syariah juga ikut mendorong kinerja saham. 

Adapun valuasi BRIS saat ini dapat dikatakan cukup premium yaitu 5,37x price book to value (PBV). Sehingga penurunan yang terjadi dalam beberapa pekan ini bagian dari penyesuaian di mana harga pasar terlampau jauh dari valuasi. 

Okie melihat BRIS masih ada potensi terkoreksi dalam waktu dekat, terlebih ada aksi korporasi yang perlu diselesaikan pada 1 Februari 2021 nanti. Dampak dari merger tersebut diharapkan mampu memperkuat kondisi keuangan dan cakupan pasar dari BRIS. 

"Melihat persaingan perbankan syariah dari beberapa negara dan juga menghitung valuasi BRIS pasca merger, kami memproyeksikan BRIS wajarnya diperdagangkan pada 2,8x PBV yaitu pada Rp 1,520," jelas dia.