Buana Lintas Lautan (BULL) telah merealisasikan empat kapal baru di semester I-2019

29 Juni 2019 | Sumber: kontan

Reporter: Aloysius Brama | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agenda restrukturisasi bisnis PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) masih berlanjut. Emiten perkapalan ini masih tancap gas memperbesar kapasitas angkut. Caranya, dengan menambah jumlah armada.

Direktur Utama BULL Wong Kevin menjelaskan, tahun ini BULL berencana menambah delapan unit kapal. Di semester satu ini, perusahaan pelayaran ini sudah mendatangkan empat kapal baru.

Kapal tersebut antara lain Explorindo I dengan tonase bobot mati alias deadweight tonnage (DWT) 35.751 ton dan Petrosamudra dengan kapasitas DWT 37.329 ton. Lalu ada Petrogaruda dengan kapasitas DWT 112.045 ton dan Bull Damai I dengan kapasitas DWT 111.928 ton.

Empat kapal lainnya bakal didatangkan di sisa tahun ini. "Dengan penambahan delapan kapal akan menambah kapasitas total pengangkutan 70%-80% lebih tinggi dari yang ada, ujar Kevin, kemarin.

Asal tahu saja, BULL sebelumnya memiliki 17 armada kapal. Dengan adanya tambahan empat kapal yang baru didatangkan, jumlahnya bertambah jadi 21 kapal dengan total kapasitas angkut sekitar 1,15 juta dwt.

Kevin menambahkan, kapal yang didatangkan memang merupakan kapal bekas, yang usianya sekitar 15 tahun. Alasannya, cara ini lebih efisien dibandingkan membeli kapal baru. Dengan demikian, risiko keuangan perusahaan pelayaran ini tidak meningkat. Kevin menyebut, dengan membeli kapal bekas, pihaknya bisa mengurangi capital risk 70% hingga 80%.

Masalah waktu juga jadi pertimbangan. Jika membeli kapal baru, BULL perlu menunggu dua tahun hingga kapal datang, dengan asumsi pengerjaan tepat waktu. Bila penyelesaian kapal terlambat, rencana BULL juga terganggu.

Untuk memuluskan rencana tersebut, BULL menganggarkan belanja modal dengan nilai sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun tahun ini. Salah satu sumber dananya berasal rights issue.

Kemarin, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), pemegang saham menyetujui rencana BULL melepas 3,33 miliar saham baru. Harga dipatok Rp 200 per saham.

BULL menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru lebih besar dibanding tahun lalu. Targetnya, nilai kontrak baru tumbuh sekitar 30%-40%. "Kami optimistis bisa tumbuh, makanya kami menambah delapan kapal baru tahun ini, tegas Kevin.

Manajemen BULL juga optimistis lantaran beleid pemerintah menjadi katalis positif bagi bisnis BULL. Kewajiban pemakaian produksi minyak mentah untuk dalam negeri adalah salah satu beleid yang bisa kami manfaatkan untuk mendongkrak kinerja, terang Kevin.

Selain dalam negeri, BULL juga melayani pasar internasional. Tahun ini BULL masih akan fokus untuk melayani segmen minyak dan gas. Untuk saat ini bisnis pengangkutan minyak dan gas masih menjanjikan, karena sifat dari kontraknya sendiri yang memiliki waktu jangka panjang, ujar Kevin.