Bumi Minerals (BRMS) Bidik Lonjakan Produksi Emas

24 Agustus 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id –  PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) optimistis terhadap peningkatan produksi emas tiga kali lipat menjadi 427 kg pada 2023 dibandingkan realsisasi tahuun lalu Rp 174 kg. Target itu ditopang oleh peningkatan kapasitas produksi sejumlah pabrik perseroan. 

Direktur Bumi Resources Minerals, Herwin Hidayat mengatakan, tingkat utilisasi sejumlah pabrik Bumi Minerals (BRMS) masih rendah, sehingga siap ditingkatkan untuk mengejar target produksi emas 427 kg tahun ini. Saat ini pabrik kedua yang belum mencapai kapasitas maksimal 4000 ton bijih per hari. “Kami targetkan akan full kapasitasnya pada September depan,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (24/8/2023). 

Sedangkan produksi emas perseroan hingga  semester I-2023 telah mencapai 236 kg atau setara dengan 7.600oz. Angka itu sudah melampaui produksi sepanjang 2022 sebanyak 174 kg atau 5.400oz. “Jadi kami proyeksikan pada akhir tahun 2023 sama dengan dua kali pencapaian semester pertama,” ujar dia. 

Sebagai informasi, saat ini anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tersebut memiliki empat pabrik yang sebagian besar memproduksi emas, tembaga, dan zinc. Keempatnya adalah PT Cita Palu Mineral, PT Dairi Prima Mineral, PT Gorontalo Minerals dan PT Linge Mineral Resources Gold.

Herwin menyampaikan, pengembangan aset-aset ini akan jadi perhatian perseroan ke depan, sehingga pertumbuhan kinerja dapat dicatatkan dengan organic growth. "Saat ini, kami tak berencana akuisisi, tapi tidak menutup kemungkinan apabila ada peluang yang menarik," kata dia.

Dengan mempertahankan kinerja produksi yang positif, neraca defisit perseroan bisa tertutupi pasca pembangunan pabrik pertama.

Menurut Herwin defisit yang terjadi akibat pembangunan pabrik pertama yang baru beroperasi pada 2020 silam, sehingga sejak menjadi perusahaan terbuka pada 2010-2019, perseroan terus mengeluarkan biaya operasional yang lama kelamaan terakumulasi menjadi defisit neraca. Apalagi perseroan belum membukukan pendapatan.

Meski demikian, Herwin menuturkan, sejak 2020, perseroan mulai membukukan laba bersih setiap kuartal setelah mengoperasikan pabrik pertama dan kedua pada 2022. "Peningkatan laba, baik kuartalan dan tahun ke tahun, berhasil mengurangi defisit di neraca keuangan," jelas dia.

Penurunan defisit hingga nanti net off atau menjadi perusahaan yang sehat. Bahkan, Herwin menegaskan, setelah defisit tuntas, perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham. 

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS