Cetak Rekor Tertinggi Beruntun, Market Cap Saham BRI (BBRI) Tambah Rp 45,47 Triliun

23 Mei 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, Investor.id – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali ditutup menguat menuju level tertinggi baru  atau all time high pada Selasa (23/5/2023). Dengan demikian, kapitalisasi atau market cap saham BBRI telah betamah Rp 45,47 triliun dalam tiga hari beturut-turut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBRI ditutup naik Rp 75 (1,38%) menjadi Rp 5.500. Bahkan, saham BBRI sempat menyentuh level tertinggi baru Rp 5.600. Sedangakan harga trendah hari ini berada di kisaran Rp 5.475.

Penguatan harga tersebut mempertegas posisi BBRI sebagai emiten dengan kapitalisasi terbesar kedua mencapai Rp 833,79 triliun. Sedangkan posisi teratas masih dipegang PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1.124,88 triliun dan peringkat ketiga PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebanyak Rp 636,66 triliun.

Dalam tiga hari terakhir, kapitalisasi pasar saham BBRI melesat dari level Rp 788,10 triliun menjadi Rp 833,57 triliun atau terjadi lonjakan Rp 45,47 triliun. Sedangkan sepanjang Mei 2023 berjalan, saham BBRI telah melesat dari level Rp 5.100 menjadi Rp 5.500 atau kapitalisasi pasar melesat dari Rp 772,95 triliun menjadi Rp 833,57 triliun Rp 60,67 triliun.

Meski harga saham BBRI sudah melesat, sejumlah sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli saham bank pelat merah ini. BCA Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham sektor perbankan dengan pilihan teratas saham BBRI, yang direkomendasikan beli dengan target harga Rp 5.800.

Sedangkan NH Korindo Sekuritas Indonesia tetap mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 6.000. NH Korindo menyebutkan bahwa target harga tersebut mencerminkan proyeksi P/BV sebesar 2,8 kali untuk tahun 2023. PBV BBRI saat ini masih di bawah historis dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata 2,5 kali.

Lompatan Laba

BRI sebelumnya telah merilis laporan kinerja keuangan kuartal I-2023 dengan lonjakan laba bersih secara konsolidasi sebesar 27,37% menjadi Rp 15,56 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi BRI di Investor Daily, Kamis (27/4/2023), pendapatan bunga bersih kuartal I-2023 tercatat Rp 32,78 triliun, tumbuh 7,79% (yoy). Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) meningkat 11,45% (yoy) menjadi Rp 5,08 triliun per Maret 2023.

Perolehan laba yang tinggi tersebut juga didukung dari total kredit yang disalurkan BRI dan perusahaan anak mencapai Rp 1.180,12 triliun. Kredit mikro tumbuh 11,18% (yoy) dengan komposisi kredit UMKM sebesar 83,86% dari total kredit BRI. Ke depan, emiten berkode saham BBRI ini masih akan meningkatkan porsi dari kredit UMKM untuk mendukung pelaku usaha bisa naik kelas.

Apabila dirinci, kredit UMKM yang telah dikucurkan BRI Group sebesar Rp 989,64 triliun. Sedangkan kredit non-UMKM yang digelontorkan senilai Rp 190,48 triliun pada kuartal I-2023. Dengan penyaluran kredit tersebut, BRI mencatatkan total aset sebesar Rp 1.822,97 triliun, meningkat 10,46% (yoy).

Di sisi penghimpunan dana, BBRI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 1.255,45 triliun, meningkat 11,45% dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya. Komposisi dana masyarakat didominasi oleh dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 64,53% dari total DPK BBRI.

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS