Champion Pacific (IGAR) Menargetkan Pertumbuhan Pendapatan 8% Tahun Depan

30 Desember 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) memasang mode optimistis tahun depan. Emiten produsen kemasan ini menargetkan pendapatan tumbuh 8% di 2022. Sementara hingga tutup buku 2021, IGAR memperkirakan pertumbuhan penjualan sebesar 18%.

Sebagai gambaran, tahun lalu IGAR membukukan pendapatan senilai Rp 739,40 miliar. Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia mengatakan, untuk mendukung target pertumbuhan ini pihaknya akan menambah mesin-mesin pendukung produk nonfarmasi.”Kami  memperkirakan belanja modal atau capex sebesar Rp 40 miliar,” terang Antonius kepada Kontan.co.id, Kamis (30/12).

Per kuartal ketiga 2021 IGAR membukukan pendapatan senilai Rp 699,14 miliar. Segmen farmasi masih menjadi penopang pendapatan IGAR sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Pendapatan dari segmen ini mencapai Rp 601,95 miliar. Sedangkan pendapatan dari kemasan non farmasi hanya Rp 97,19 miliar.

Di sisi lain, sejumlah beban IGAR juga turut mendaki. Beban pokok penjualan misalnya, naik 15,82% dari sebelumnya Rp 492,59 miliar menjadi Rp 570,55 miliar. Salah satu komponen yang naik merupakan biaya bahan baku yang digunakan, yakni naik 23,88% menjadi Rp 473,36 miliar.

Beban umum dan administrasi terpantau naik tipis 1,36% menjadi Rp 27,55 miliar.  IGAR juga mencatatkan kenaikan pada beban penelitian dan pengembangan sebesar 3,07% menjadi Rp 1,34 miliar.

 

Namun, sejumlah beban IGAR juga berhasil menyusut, salah satunya beban penjualan yang turun 2,42% menjadi Rp 12,57 miliar. Beban lainnya yang ditanggung IGAR juga menyusut signifikan dari semula Rp 2,97 miliar menjadi Rp 1,02 juta. Hal ini karena tidak adanya kerugian kurs mata uang asing.

Antonius mengaku, sejauh ini stok bahan baku kemasan cukup aman. Namun memang harganya naik cukup signifikan. Untuk itu, selain tetap meningkatkan efisiensi dan kualitas, IGAR akan mengembangkan produk nonfarmasi untuk menggenjot kinerja tahun depan.