Communication Cable Systems (CCSI) fokus pada pengembangan microduct

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) membidik proyek pipa mikro (microduct). Untuk memuluskan rencana tersebut, mayoritas belanja modal atau capital expenditure (capex) CCSI tahun ini akan digunakan untuk fasilitas produksi microduct.

Asal tahu, microduct merupakan pipa mikro dengan diameter yang cukup mini, berkisar antara 8 mm-16mm. Deputy Finance Director & Investor Relations CCSI Mario Palilingan masih enggan membeberkan ihwal besaran capex yang dialokasikan CCSI untuk tahun ini. “Saya belum bisa menjawab (capex) karena manajemen masih dalam proses finalisasi rencana kerja tahun 2020,” ujar Mario kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Mario mengatakan, pengembangan proyek microduct sangat bergantung pada kebijakan pemerintah daerah (pemda) untuk menata kotanya, salah satunya adalah dengan memindahkan jaringan kabel ke bawah tanah.

Dalam hal ini, CCSI membidik kota-kota besar yang telah mengubah pemasangan kabel yang semula dipasang menggantung untuk mulai dimasukkan ke dalam tanah karena alasan estetika. Mario bilang, kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Semarang telah memulai proyek pemindahan kabel ini.

Tahun ini, CCSI menargetkan dapat meraup pertumbuhan penjualan bersih hingga 15%-20% dibandingkan perolehan tahun lalu. Tahun lalu, CCSI memasang target penjualan bersih hingga Rp 354,91 miliar.

Tahun 2018, CCSI mampu merealisasikan pendapatan hingga Rp 444,99 miliar. Manajemen mengklaim, menurunnya pendapatan pada tahun 2019 disebabkan karena telah selesainya proyek Palapa Ring Timur.

Adapun proyek kabel bawah laut (fiber optic submarine) yang menelan dana sebesar Rp 46,5 miliar masih terus bergulir. CCSI berencana membangun kabel serat optik bawah laut sepanjang 50 km-60 km yang menghubungkan dua pulau. Namun, Mario masih enggan menyebut lokasi detail dari proyek terkait.