Deal! Garuda (GIAA) Dapat Kucuran Dana Rp 725 Miliar

17 September 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan restorasi armada dengan skema bagi hasil bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) senilai Rp 725 miliar. Fasilitas pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun.

Pembiayaan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap pada sejumlah rute yang dijadikan skema kerja sama bagi hasil, antara lain rute Jakarta-Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta, serta Jakarta-Jayapura-Jakarta.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan untuk mengoptimalkan misi transformasi kinerja. Salah satunya dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas layanan penerbangan.

“Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari dua tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional. Termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi (serviceable) setelah sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor,” jelas Irfan yang dikutip pada Sabtu (17/9/2022).

Fasilitas pembiayaan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan. Khususnya, pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat, seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya yang dioperasikan GIAA. Tujuannya untuk mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia.

Irfan memastikan, fasilitas pembiayaan yang telah disepakati itu akan digunakan sesuai kebutuhan proyeksi restorasi armada yang telah ditetapkan. Guna menunjang efektivitas pemulihan kinerja perusahaan, terutama di situasi pasca-pandemi saat ini. Sehingga nantinya fasilitas pembiayaan akan digunakan secara bertahap sesuai kebutuhan operasional penerbangan Garuda Indonesia.

“Sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia untuk mengedepankan keamanan dan keselamatan penerbangan, kerja sama dengan PPA ini diharapkan dapat mengoptimalkan kesiapan operasional. Guna memastikan mandat sebagai maskapai pembawa bendera bangsa dapat senantiasa terimplementasikan secara optimal melalui ketersediaan berbagai ragam pilihan layanan penerbangan yang aman dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutur dia.

Kerja sama fasilitas pembiayaan restorasi armada dengan skema bagi hasil tersebut ditandatangani Irfan bersama Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi di Denpasar, Bali, Jumat (16/9/2022). Kesepakatan ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan offering letter atas syarat dan ketentuan indikatif terbaru atau updated indicative term sheet memorandum of understanding yang ditandatangani Agustus lalu.

Irfan menilai, kerja sama fasilitas pembiayaan tersebut memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap outlook bisnis GIAA ke depannya.

“Tentunya peluang ini akan terus kami optimalkan dan dikaji secara berkala guna menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Selaras dengan upaya kami untuk memastikan business plan Garuda Indonesia dapat diwujudkan secara optimal untuk mencapai entitas bisnis yang lebih agile, adaptif, dan profitable,” sambung dia.

Sebelumnya, GIAA secara bertahap melakukan optimalisasi utilisasi pesawat, sejalan dengan hasil negosiasi bersama lessor setelah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.

Melalui berbagai upaya tersebut, GIAA ingin mengoptimalkan upaya meningkatkan jumlah armada serviceable, yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar 60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja perusahaan hingga akhir 2022.

Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Sumber : Investor Daily