Diam-diam, Raja Batu Bara Low Tuck Kwong Rambah Bisnis Baru

29 Januari 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - Pemilik perusahaan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong ‘diam-diam’ lagi serius menggarap bisnis renewable energy atau energi terbarukan.

Upaya tersebut dilakukannya melalui kendaraan bernama Metis Energy Limited, sebuah perusahaan yang tercatat di bursa efek Singapura. Dahulu namanya Manhattan Resources Limited dan berubah di pertengahan tahun 2022. Dalam laporan tahunan perusahaan 2021 terungkap bahwa pengendalinya ialah Low Tuck Kwong.

Sementara pada website Metis Energy dijelaskan perusahaan memiliki visi untuk menggapai masa depan net zero dan masyarakat yang lebih ramah lingkungan.

Untuk mencapai visinya, Metis memulai proyek energi terbarukan yang memiliki pertumbuhan berkelanjutan dengan dampak lingkungan jangka panjang. Mereka fokus pada proyek komersial dan industri, serta utilitas skala besar dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan terkini.

Portofolio energi terbarukan Metis terdiri dari energi surya, angin, dan energy storage di pasar utama seperti Australia, Bangladesh, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Sebelumnya, Manhattan Resources Limited melalui anak perusahaan dan usaha patungannya, menyediakan layanan logistik dan dukungan lainnya untuk sektor energi termal.

Selain itu, mereka memutuskan untuk mendirikan kantor di Ningbo, Tiongkok dengan tujuan melakukan diversifikasi ke industri lain, yakni properti. Mereka menaksir adanya permintaan akan properti komersial berkualitas di Tiongkok dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih lanjut di masa mendatang. Pada 2011, Manhattan Resources Limited membentuk perusahaan patungan bernama Manhattan Resources (Ningbo) Property Co Ltd.

Namun pada 16 Januari 2023, Manhattan Resources Limited yang sudah berganti nama jadi Metis Energy mengumumkan bahwa melakukan divestasi terhadap perusahaan bernama Manhattan Property Development Pte Ltd (MPDPL) senilai US$ 45,7 juta.

Group General Manager Metis Energy Alan Yau mengatakan bahwa saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), pihaknya menerima 100% persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan divestasi MPDPL.

“Ini adalah bukti dukungan kuat kami dapatkan dari pemegang saham untuk mengubah Metis menjadi pemain energi terbarukan dan keluar dari semuanya usaha terkait energi tak terbarukan,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada 16 Januari.

Dikutip dari marketscreener.com, pembeli saham MPDPL adalah Kaiyi Investment Pte Ltd. Dan dihimpun dari berbagai sumber, Kaiyi Investments juga masih dimiliki oleh keluarga Low Tuck Kwong. Adapun MPDPL disebut memiliki megaproyek Ningbo Yinzhou Manhattan Tower di Tiongkok.

Low Tuck Kwong sendiri saat ini merupakan orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data The Real-Time Billionaires by Forbes, Minggu (29/1/2023) sore, kekayaan Low Tuck mencapai US$ 28,2 miliar. Unggul dari Budi Hartono (US$ 23,8 miliar) dan Michael Hartono (US$ 22,9 miliar), pemilik Grup Djarum.

Low Tuck Kwong adalah pebisnis asal Singapura yang telah menjadi warga negara Indonesia (WNI). Ia lahir pada April 1948. Per 25 Januari 2023, Low Tuck Kwong tercatat menggenggam sebanyak 20.319.066.770 saham Bayan Resources atau 60,96%. Seiring harga saham BYAN yang terus naik, kekayaan Low Tuck Kwong juga kian melesat. Saham ini dalam 6 bulan naik 198,84% dan di periode 3 tahun melonjak 1.175,92%.

Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Sumber : Investor Daily