Digital Mediatama (DMMX) targetkan pendapatan Rp 100 miliar hingga akhir 2019
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) membidik pendapatan sebesar Rp 100 miliar di tahun ini. Target tersebut meningkat 54% dari tahun lalu.
Sementara target laba bersih sebesar Rp 12 miliar hingga Rp 13 miliar pada tahun ini. Sampai April 2019, DMMX sudah mengantongi total penjualan Rp 33,17 miliar dengan laba usaha Rp 5,99 miliar.
Direktur Utama DMMX Budiasto Kusuma optimistis mampu mencapai target tersebut sejalan dengan ageda ekspansi mereka. DMMX merupakan perusahaan platform digital trade marketing dan pengiklanan berbasis cloud yang menyediakan berbagai jasa end-to-end seperti pengelolaan konten, pengiklanan terprogram, dan program akuisisi penjualan.
DMMX beberapa usaha, salah satunya bisnis managed service yakni menyediakan layanan end-to-end atau hilir ke hilir yang dimulai dari penjualan hardware hingga ke sistem operasi.
Pada model bisnis ini, DMMX juga menyediakan layanan pemeliharaan infrastruktur hardware dan pengelolaan konten klien. Beberapa klien Digital Mediatama di model bisnis tersebut antara lain Circle K, Indomaret, FamilyMart, Lawson, Alfamidi, dan Alfamart.
Melalui model bisnis ini, DMMX telah bekerja sama dengan 6.000 toko hingga kuartal 3 2019. "Sampai akhir tahun kami targetkan menjadi 7.000 toko," kata Budiasto, Senin (21/10).
Tak hanya itu, DMMX menargetkan mampu menjalin kerja sama dengan peritel tradisonal sebanyak 47.000 toko dan sekarang perusahaan sudah mencapai target tersebut.
Ia menilai saat ini platform digital yang mereka sediakan mempermudah ritel dalam melakukan ekspansi. "Paralel dengan rencana ekspansi ritel, kami siapkan fitur-fitur pendukungnya," tuturnya.
Kemudian, DMMX juga menjalankan bisnis infrastructure as a service (IAAS), yakni usaha sistem sewa pakai infrastruktur seperti kios digital dan juga penyediaan layanan end-to-end seperti sistem operasi, pemeliharaan infrastruktur dan pengelolaan konten.
Beberapa klien di model bisnis IASS antara lain KFC, BCA, The Body Shop, Everbest, dan Fujifilm dengan total lokasi yang sudah dikaver DMM sebanyak 48 lokasi.
Selanjutnya, DMMX juga menjelankan bisnis advertising exchange hub yaitu penyediaan bursa pengiklanan dengan memanfaatkan aset infrastruktur klien secara maksimal.
Terakhir, bisnis trade marketing yang merupakan penyediaan program pemasaran perdagangan B2B termasuk pengiklanan dan promosi pemasaran. Manajeman DMMX memproyeksikan sebesar 58% pendapatan akan datang dari managed service, dan 42% dari trade marketing.
Sebagai informsi, saham DMMX resmi tercatat di bursa pada Senin (21/10). DMMX melepas sebanyak 2.69 miliar saham atau setara dengan 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga perdana saham Rp 230 per saham.
Komisaris Utama DMMX, Suryandi Jahja mengatakan pihaknya membatasi kepemilikan investor asing sebesar 35%, sementara sisanya 65% untuk investor lokal.