Diincar Pemodal Asing, Begini Rekomendasi Saham Bank Aladin Syariah (BANK)

13 April 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mendapat sentimen positif dari rencana masuknya investor strategis ZA Tech Global Limited (ZA Tech). Perusahaan insurtech asal China tersebut akan masuk ke BANK lewat rights issue. 

Bagi analis Credit Suisse Hanel Topada dan Gregorius Gary dalam riset 8 April menjelaskan, prospek Bank Aladin cukup apik. Bahkan dia memberi rekomendasi outperform dengan target harag Rp 3.400 per saham. Kemarin (12/4), harga saham Bank Aladin Syariah stagnan di Rp 2.150 per saham. 

"Kami yakin Bank Aladin akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia yang berbasis bank digital," tulis analis Credit Suisse. Ada tiga alasan Bank Aladin dinilai menarik, pertama adalah Bank Aladin memiliki keunggulan dibandingkan kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 dan 2, bank syariah lainnya dan BPR. 

Selain itu, Bank Aladin juga menjalin kemitraan strategis dengan Alfamart yang diharapkan bisa menurunkan biaya akuisisi pelanggan. Ini karena Bank Aladin bisa memanfaatkan 125.000 karyawan Alfamart dengan 18.000 cabang. Sehingga bisa memudahkan BANK untuk memasarkan produk dan layanan di Indonesia. 

Bank Aladin juga memiliki positioning yang unik yakni sebagai bank syariah modern. Menurut Credit Suisse, pertumbuhan bank syariah lebih baik ketimbang bank tradisional. Dia mengatakan terjadi perubahan posisi bisnis pasca terbentuknya merger bank syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Terlebih kini tata kelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) lebih kuat. "Profil pertumbuhan bisnis akan lebih tinggi. Kami percaya perbankan syariah lebih relevan untuk pasar Indonesia," terang dia. 

Credit Suisse mengindentifikasi 10 provinsi utama tumbuh kuat di Indonesia yang memiliki 49,9 juta keluarga dengan total pinjaman terutang mencapai lebih dari Rp 2.200 triliun. 

"Kami memproyeksikan, CAGR pinjaman 50% untuk tahun 2022-2035 sehingga pada tahun 2030-2035 pangsa pasar pinjaman 3%-6%," harap analis Credit Suisse. Ini akan menghasilkan ROE 40%/21% pada tahun 2030-2035. 

Hanel memperkirakan pendapatan bunga akan menjadi Rp 235 miliar pada tahun ini dan tahun depan menjadi Rp 736 miliar. Dia menyebut jika tahun ini, BANK masih belum keluar dari kerugian. Credit Suisse memproyeksikan BANK akan membukukan rugi bersih Rp 98 miliar di tahun 2022 dan Rp 39 miliar di 2023.