Disaksikan Luhut, Adaro-Medco-TBS Teken Kerja Sama EBT

17 Maret 2023 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id - PT Adaro Clean Energy Indonesia (Adaro Green), PT Medco Power Indonesia (Medco Power), dan PT Energi Baru TBS (Energi Baru) menandatangani nota kesepahaman.

Ketiganya meneken MoU pengembangan energi terbarukan (EBT) serta rantai pasok Solar Photovoltaic (PV) dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (SPEB) di Indonesia dengan beberapa pabrikan manufaktur PV dan baterai (OEM/original equipment manufacturer).

Adaro Green adalah entitas milik PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Medco Power merupakan anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Energi Baru TBS ialah anak usaha PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro, Presiden Direktur Medco Power Eka Satria, dan Direktur Utama Energi Baru Dimas Adi Wibowo.

Disaksikan juga oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Senior Minister and Coordinating Minister for National Security HE Senior Minister Teo Chee Hean di Fullerton Hotel Singapura pada Kamis (16/3/2023).

Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan guna mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission melalui percepatan pembangunan industri panel surya nasional untuk pengembangan EBT di Indonesia.

Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur dan industri pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.

PLTS merupakan sumber EBT terbesar yang akan berkontribusi terhadap lebih dari 50% pembangkitan listrik dalam negeri pada tahun 2060.

“Adaro Green bersama dengan Medco Power dan Energi Baru siap mendukung upaya pemerintah, melalui Kemenkomarves, terkait penggunaan produk dalam negeri untuk proyek-proyek EBT yang sedang dikembangkan, antara lain dengan menjalin kerja sama terkait peluang industrialisasi bisnis rantai pasok PLTS yang terdiri dari rantai pasok industri Solar PV dan SPEB,” ungkap Dharma dalam keterangan resmi, Jumat (17/3/2023).

“Harapan kami, kesiapan dan rencana dunia usaha serta industri dalam mempersiapkan peningkatan kebutuhan EBT ini dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri maupun kawasan regional,” lanjutnya.

Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria mengatakan, ini merupakan bagian dari dukungan pihaknya terhadap program Pemerintah Indonesia untuk mempercepat implementasi energi terbarukan.

Direktur Utama PT Energi Baru TBS Dimas Adi Wibowo menyampaikan bahwa pihaknya menyambut dengan baik dan mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia.

“Kerja sama ini akan memperkuat kontribusi kami dalam pengembangan proyek-proyek energi terbarukan yang eksisting dan baru untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau,” jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kantor Perdana Menteri Singapura untuk pengembangan EBT.

Hal ini mencakup kerja sama investasi pengembangan industri dan kapabilitas manufaktur EBT di Indonesia dari hulu ke hilir, serta perdagangan listrik lintas batas antar kedua negara yang memungkinkan masuknya devisa ke Indonesia.

Ketertarikan Singapura terhadap ekspor EBT Indonesia ini juga menjadi pendorong untuk mempercepat industrialisasi panel surya nasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pengembangan industri panel surya harus dilakukan di dalam negeri.

“Kita harus melakukannya secara end to end, kita tidak mau ekspor listrik ke Singapura saja, tapi kita sudah memproduksi panel surya, baterai, dan lainnya,” tegas Luhut

“Dengan adanya kerja sama investasi dengan Singapura ini, maka Indonesia diharapkan mampu memproduksi solar panel dan baterai di dalam negeri. Ekspor Indonesia yang berupa bahan jadi akan mendongkrak nilai ekspor dan meningkatkan devisa negara,” kata Luhut.

“Saya yakin, upaya ini akan memperkuat landasan Indonesia untuk menuju lingkungan yang lebih hijau,” sambungnya.

Pengembangan EBT dan peluang industrialisasi rantai pasok Solar PV dan SPEB dilakukan Adaro Green, Medco Power, dan Energi Baru bersama dengan beberapa pabrikan manufaktur PV dan baterai dari dalam dan luar negeri.

Antara lain PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia, LONGi Solar Technology Co Ltd, Jiangsu Seraphim Solar System Co Ltd, Znshine PV-Tech Co Ltd, Sungrow Power Supply Co Ltd, PT Huawei Tech Investment, dan REPT BATTERO Energy Co Ltd.

Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mewujudkan iklim usaha yang baik dalam membangun industri dan manufaktur panel surya di dalam negeri sehingga dapat mencapai nilai keekonomian proyek yang diinginkan.

Kerja sama ini adalah salah satu wujud komitmen Adaro Green, Medco Power, dan Energi Baru untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi dalam negeri, terutama industri rantai pasok Solar PV dan SPEB di Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini juga akan semakin meningkatkan kontribusi Adaro Green, Medco Power, dan Energi Baru dalam pengembangan proyek-proyek EBT untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS