Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Bukukan Laba Rp 1,3 Triliun di 2021

3 Mei 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Pendapatan DIVA naik 31,6% yoy dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,9 triliun tahun lalu. Kontributor utama dari segmen penjualan produk digital sebesar Rp 4,7 triliun, atau tumbuh 28,4% yoy.

Pertumbuhan segmen tersebut seiring dengan kenaikan mitra UKM dari 25.900 outlet menjadi 54.300 outlet pada tahun 2021. Hanya saja, secara margin segmen produk digital turun dari 2,3% menjadi 2,1%.

"Kami berharap DIVA dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat pada tahun 2022 dan seterusnya karena kami berencana untuk memperluas bisnis dengan margin tinggi seperti layanan keuangan digital, logistik, dan iklan dalam jaringan UKM kami," tulis manajemen DIVA dalam keterbukaan informasi, Jumat (29/4).

Pada segmen layanan keuangan digital, DIVA mencatatkan pertumbuhan 23 kali lipat menjadi Rp 131,5 miliar di 2021. Melalui anak usahanya, PT Multidaya Dinamika (MDD) menyediakan platform pembayaran melalui WhatsApp dan terminal swalayan di berbagai lokasi. Hingga akhir 2021, DIVA telah mengerahkan 301 unit terminal swalayan Kasirku.

Guna meningkatkan segmen tersebut, perseroan dalam proses menyelesaikan integrasi API dengan perusahaan switching nasional teratas, memungkinkan layanan pembayaran debit online. Selain itu, juga menjalin kemitraan dengan salah satu bank terkemuka di Indonesia akan meningkatkan kemampuan terminal pembayaran bank (EDC) dengan sistem POS yang dikembangkan oleh anak perusahaan DIVA lainnya, Pawoon.

Pertumbuhan pendapatan juga didukung dengan penurunan rasio biaya operasional, dari 1,8% menjadi 1,7% pada tahun 2021 telah menghasilkan peningkatan laba operasi sebesar 53,5%, dari Rp 22,5 miliar menjadi Rp 34,5 miliar.

Laba bersih DIVA di 2021 meroket dari hanya Rp 65,8 miliar menjadi Rp 1,3 triliun pada 2021. Lonjakan laba terangkat oleh kenaikan pos keuntungan investasi lainnya menjadi Rp 1,27 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 51,58 miliar.

"Hasil ini sebagian didorong oleh perolehan investasi di PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), dan induk perusahaan mereka, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)," ujar DIVA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News