Diuntungkan Subsidi Rp 7 Juta, Saham Emiten Motor Listrik Kian Gurih
JAKARTA, investor.id - Deretan saham emiten yang masuk dalam ekosistem sepeda motor listrik (molis) makin prospektif, berkat perubahan regulasi subsidi kendaraan ramah lingkungan tersebut oleh pemerintah. Melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) 21/2023 tentang kendaraan listrik (electric vehicle/EV), masyarakat bisa mendapatkan potongan harga Rp 7 juta untuk pembelian molis dengan syarat satu unit motor per nomor induk kependudukan (NIK).
Mirae Asset Sekuritas pun mengungkap sederet saham di lingkaran bisnis molis yang akan terciprat perubahan regulasi pemerintah tersebut. Harga saham dua emiten yang punya bisnis patungan perakitan molis Electrum, yakni GOTO dan TOBA masing-masing bisa naik menjadi Rp 151 dan Rp 378 dalam jangka menengah-panjang.
“GOTO buy jika menembus harga Rp 100, sedangkan TOBA disarankan hold,” kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga:
Sementara itu saham INCO dan ANTM di industri hulu baterai EV, disebut-sebut memiliki target harga masing-masing Rp 6.925 dan Rp 2.160. Nafan memaparkan, proyeksi kenaikan saham INCO cukup signifikan karena dapat meraup nilai tambah dari produksi baterai yang bisa dijual emiten otomotif.
“Kita lihat, paling tidak ada INCO dan ANTM (di hulu), memang kelebihannya di situ. Mereka sudah blue chip, market cap besar, dan GCG (good corporate governance) juga bagus. Aktif bagi dividen jadi disarankan untuk buy,” imbuh dia.
Baca Juga:
Return Signifikan
Saham emiten molis lain yang juga diperkirakan mampu memberi imbal hasil (return) signifikan adalah NFCX. Dianalisis secara teknikal, Nafan menyebutkan bahwa saham ini bisa menyentuh harga Rp 6.950. Padahal pada penutupan perdagangan Rabu (30/8/2023), perusahaan penyedia infrastruktur EV dari pembuatan molis hingga stasiun penukaran baterai ini masih bertengger di Rp 5.700.
“NFCX dari sisi teknikal memang relatif mulai uptrend, membentuk fase markup jadi patut diakumulasi,” ungkap Nafan.
Saham pilihan Mirae Asset selanjutnya yang juga direkomendasikan akumulasi adalah INDY. Perusahaan yang dinahkodai Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid ini menggandeng perusahaan asal Taiwan Foxconn, membangun ekosistem EV. Saham INDY diproyeksi mampu menanjak ke Rp 2.300 dari kisaran Rp 2030 saat ini.
Baca Juga:
“Emiten yang berkomitmen untuk menjual kendaraan listrik memang sebenarnya banyak ya dan membuat kompetisi semakin ketat,” tambah Nafan.
Di sisi lain, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan hold saham ASII, TINS, WIKA, dan SLIS yang juga menjadi pemain bisnis EV. Harga keempat saham tersebut diperkirakan naik, masing-masing ke level Rp 6.700, Rp 935, Rp 454, dan Rp 164.
Senada dengan Nafan, Analis Saham Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama mengamini, syarat subsidi molis berbasis baterai menggunakan KTP menjadi katalis baru untuk saham-saham di atas. Namun dia memandang, masih ada keterbatasan ekosistem yang membuat masyarakat enggan membeli EV, salah satunya adalah daya listrik perumahan.
Meski pengisian listrik molis bisa dilakukan di rumah, Eza menilai, mayoritas daya listrik perumahan tidak mencukupi. Kalau pun mencukupi, dia ragu bila listrik dalam baterai bisa digunakan untuk jarak jauh.
Baca Juga:
Insentif Diperluas
Pemerintah melalui Permenperin Nomor 21 Tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda Dua, telah memperluas penerima program bantuan pembelian molis. Dalam aturan itu disebutkan, program bantuan diberikan untuk satu kali pembelian KBLBB roda dua oleh masyarakat dengan satu NIK yang sama.
Artinya, masyarakat yang ingin mendapatkan program bantuan pemerintah ini syaratnya adalah WNI berusia paling rendah 17 tahun dan memiliki KTP elektronik. Satu NIK KTP bisa membeli satu unit motor listrik.
Melalui program bantuan pemerintah ini, masyarakat akan mendapat potongan harga sebesar Rp 7 juta untuk pembelian satu unit KBLBB roda dua. Sedangkan pemerintah akan membayar penggantian potongan harga atas pembelian motor listrik oleh masyarakat kepada perusahaan industri.
Baca Juga:
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan, dasar utama perubahan kebijakan adalah percepatan membangun ekosistem EV dalam negeri, sekaligus mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. Tujuan ini dipercaya akan meningkatkan investasi, memacu produktivitas dan daya saing industri, serta perluasan tenaga kerja.
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS