Dua pemain baru masuk pasar semen, bagaimana prospek bisnis Indocement (INTP)?

17 Agustus 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produsen semen merk Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun sepanjang semester I-2020. Laba bersih INTP turun 26,5% secara tahunan menjadi Rp 479,03 miliar.

INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,17 triliun, turun 11,5% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,98 triliun. Tahun ini, persaingan di industri semen pun semakin mengetat. Pasalnya, ada dua pemain baru di ini, yakni Semen Grobogan dan Semen Singa Merah (Hongshi) yang dijadwalkan akan beroperasi tahun ini. Lantas, bagaimana prospek bisnis INTP?

Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata menuturkan, Semen Grobogan diekspektasikan memiliki kapasitas 1,2 juta ton dan Hong Shi sebanyak 0,8 juta ton, yang mencerminkan 1,7% dari kapasitas produksi domestik. Di sisi lain, beberapa produsen yakni semen Puger, Hao Han, dan Semen Jakarta sempat berhenti berproduksi akibat pandemi. Bila diakumulasikan, ketiga pemain tersebut menyumbang 2% dari kapasitas domestik. Karenanya, kapasitas produksi hingga akhir tahun ini diproyeksikan mencapai 116,4 juta atau naik 2,1% yoy dari 113,9 juta ton di tahun lalu.

Meski demikian, Maria meyakini bahwa praktik menurunkan harga (perang harga) tidak akan terjadi mengingat elastisitas permintaan semen yang bersifat inelastis (E <1).  Sebab, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang lebih rendah akan merugikan semua pemain terutama para pemain baru. “Karena mereka saat ini beroperasi pada tingkat utilisasi sekitar 40%-50% dan perlu membayar kembali bunga pinjaman dan pokok pinjaman dari utang yang diambil untuk pengembangan pabrik baru mereka,” tulis Maria dalam riset, Jumat (14/8).

Masuknya  semen Grobogan dan Hongshi seharusnya berdampak di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pasar asalnya. Sementara home base atau pangsa pasar utama INTP adalah Jawa Barat. Melihat lanskap bisnis, sekitar 39,3% dari kapasitas sektor semen dipasok dari Jawa Barat (45,7 juta ton), yang berarti wilayah tersebut memiliki pasar terberat di Indonesia. Karena itu, Maria meyakini para pemain baru tersebut akan berfokus untuk menembus pasar asal mereka dalam waktu dekat ini.

Dus, Maria mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham INTP dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 15.300 dari sebelumnya Rp 14.200.