Duta Pertiwi (DUTI) kejar laba sebesar Rp 787,98 miliar hingga akhir tahun ini

28 Juni 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) melihat peluang untuk menumbuhkan pendapatan dan laba di tahun ini. Entitas anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ini membidik pertumbuhan pendapatan sebanyak 19% dan laba tahun berjalan mencapai 23%.

Corporate Secretary DUTI Susan, mengungkapkan bahwa target pendapatan usaha DUTI tahun ini senilai Rp 2,05 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu, angka itu tumbuh 19,18%. Sepanjang 2020, DUTI mencetak pendapatan usaha senilai Rp 1,72 triliun.

Dari sisi laba tahun berjalan, DUTI mengincar raihan Rp 787,98 miliar di tahun ini. Target tersebut tumbuh 23,42% dibandingkan laba tahun berjalan yang dibukukan DUTI senilai Rp 638,42 miliar pada 2020.

Sedangkan dari sisi pendapatan pra penjualan alias marketing sales, DUTI mengincar Rp 1,25 triliun. Untuk tahun ini, anggota kelompok pengembang Sinar Mas Land ini masih fokus mengembangkan proyek yang sedang berjalan.

"(Proyek DUTI yang sedang berjalan) seperti Kota Wisata dan Legenda Wisata di kawasan Cibubur, Grand Wisata di kawasan Bekasi, Taman Banjar Wijaya di kawasan Tangerang, Apartment Southgate di Jakarta Selatan, Apartment Aerium di Taman Banjar Wijaya dan Klaska Residence di Surabaya," terang Susan kepada Kontan.co.id, Jum'at (26/6).

Susan belum membeberkan secara rinci raihan marketing sales yang sudah diraih DUTI. Pasalnya, marketing sales DUTI terkonsolidasi ke BSDE. Sebagai gambaran, pada kuartal pertama 2021 BSDE meraih marketing sales Rp 2,5 triliun.

Dari nilai tersebut, proyek properti yang digarap DUTI memberikan kontribusi seperti dari Grand Wisata yang menyumbang 12% terhadap marketing sales BSDE, Legenda Wisata (6%) dan Kota Wisata (4%). 

DUTI juga memiliki segmen bisnis International Trade Center atau yang lebih dikenal dengan ITC. Ada sembilan ITC yang digarap DUTI, yakni ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, ITC Cempaka Mas, ITC Permata Hijau, ITC Fatmawati, ITC Kuningan, Mal Ambassador, ITC Depok, ITC Surabaya.

Menurut Susan, DUTI belum berencana untuk melakukan ekspansi menambah ITC. "Untuk saat ini, Perseroan masih fokus mengembangkan kesembilan proyek ITC ini," ungkapnya.

Apalagi di tengah masa pandemi covid-19, operasional dan bisnis ITC terdampak kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat. Penerapan kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdampak signifikan terhadap pendapatan ITC yang digarap DUTI.