Ekspansi Organik, Gihon Telekomunikasi (GHON) Siapkan Capex Rp 240 Miliar untuk 2022

31 Mei 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia menara telekomunikasi PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 240 miliar untuk tahun 2022. Capex tersebut akan digunakan untuk pembangunan menara, baik built-to-suit (B2S) maupun kolokasi.

Direktur PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk Yoyong mengatakan, pada kuartal I-2022, jumlah capex yang sudah terserap sebesar Rp 44 miliar atau 18% dari target. Pada periode tersebut, GHON mencatatkan penambahan 60 penyewaan baru, terdiri dari B2S sebanyak 39 menara dan 21 kolokasi.

Dengan begitu, total penyewaan (tenant) per akhir Maret 2022 adalah sebanyak 1.501, terdiri dari 903 B2S dan 598 kolokasi. Sementara per akhir tahun 2021, jumlah penyewaan GHON baru sebanyak 1.441, terdiri dari 864 B2S dan 577 kolokasi.

Sementara itu, hingga akhir tahun 2022, Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk Rudolf Parningitan Nainggolan mengatakan, perusahaan menargetkan jumlah penyewaan dapat bertambah 292 penyewaan atau 20% dari realisasi akhir 2021. "Sejalan dengan itu, pendapatan ditargetkan naik 21% year on year menjadi Rp 199 miliar dan EBITDA di atas 80%," kata Rudolf di Jakarta Selatan, Selasa (31/5).

Untuk mencapai target operasional dan keuangan tersebut, GHON sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis. 

Pertama, terus mempererat hubungan dengan operator telekomunikasi. Kedua, memaksimalkan pertambahan penyewaan kolokasi pada portofolio menara.

Ketiga, fokus pada kecepatan dalam melakukan eksekusi dan terus meningkatan kinerja operasional. Keempat, peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia untuk ekspansi usaha.

Selain melakukan ekspansi organik, GHON juga membuka peluang untuk mengembangkan usahanya secara inorganik alias melalui akuisisi. Sejauh ini, GHON tidak menyiapkan dana untuk akuisisi secara khusus.

Akan tetapi, apabila nanti ada peluang akuisisi, perusahaan akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. GHON akan memanfaatkan dana perusahaan. Jika kebutuhan dananya cukup besar, GHON juga membuka kemungkinan untuk mengajukan pendanaan ke bank serta melakukan aksi korporasi penawaran bersifat ekuitas.

Sebagai informasi, pada kuartal I-2022, GHON memiliki aset tidak lancar Rp 1,09 triliun dan aset lancar Rp 26 miliar. Sejalan dengan itu, jumlah liabilitas GHON adalah sebesar Rp 262 miliar dan ekuitas Rp 773 miliar.

 

Pada periode yang sama, GHON membukukan kenaikan pendapatan 11,47% yoy menjadi Rp 44,57 miliar dari Rp 39,98 miliar. Secara rinci, pemasukan dari XL berkontribusi sebesar 37,56%, Indosat 37,58%, Telkomsel 14,3%, Hutchison 3 Indonesia 0,53%, dan Smartfren 10,04%.

Realisasi pendapatan tersebut setara dengan 22,4% dari target pendapatan 2022 yang sebesar Rp 199 miliar. Sementara itu, perolehan laba bersih GHON pada kuartal I-2022 adalah Rp 24,65 miliar, tumbuh 7,79% yoy dari Rp 22,87 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News