Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 14 Desember 2020 mendatang. Dalam rapat tersebut, emiten ini berencana meminta restu kepada para pemegang saham melakukan pemecahan nilai saham (stock split).
Sayangnya, Direksi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk belum menyebutkan berapa rasio stock split tersebut. Pada akhir perdagangan Jumat (6/11) saham EMTK menguat 1,05% ke Rp 9.600 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyebut, sekarang ini price earning ratio (PER) EMTK berada di 85,24 kali atau lebih tinggi ketimbang PER industri yang sebesar 42 kali. “Yang mana saat ini berarti valuasi EMTK sudah dianggap mahal dan tinggi,” ungkapnya, Minggu (8/11).
Dari pergerakan sahamnya, EMTK juga terus berada dalam tren kenaikan. Lihat saja dari awal tahun hingga saat ini, saham EMTK sudah melejit 72,20%. Sayangnya, kata Nafan, saham EMTK kurang likuid.
Makanya, ia menerangkan, apabila rencana stock split tersebut terlaksana maka valuasi sahamnya juga akan lebih murah dan lebih aktraktif, serta pergerakan sahamnya akan menjadi lebih likuid.
Nafan melihat secara propek bisnis EMTK masih terbilang bagus ke depannya. Perusahaan terintegrasi yang memiliki tiga divisi usaha utama media, telekomunikasi dan solusi IT, serta konektivitas ini berpotensi mengalami pertumbuhan. “Prospek IT juga bagus. Rupiah mulai mengalami tren penguatan,” tambah Nafan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan pada Rabu (12/8), pendapatan yang diraih Emtek sepanjang paruh pertama tahun ini turun 1,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,40 triliun.
Sementara, segmen bisnis solusi menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan emiten bersandi EMTK ini yakni sebesar Rp 2,73 triliun atau 51% dari total pendapatan. Pendapatan dari segmen ini tumbuh 22,70% secara tahunan (yoy). Di sisi lain, pendapatan dari segmen media turun. Pendapatan dari iklan yang diraup Emtek mencapai Rp 2,18 triliun atau turun 18,87%. Dari sisi bottom line, perseroan ini juga berhasil menekan kerugiannya di semester pertama tahun ini.
Meski demikian, untuk saat ini Nafan belum dapat memberikan rekomendasi untuk saham EMTK.