Elnusa (ELSA) siapkan capex Rp 600 miliar, untuk apa saja?

9 Februari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) berencana untuk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 600 miliar tahun ini. Capex ini lebih besar dari realisasi capex tahun lalu yang hanya Rp 500 miliar.

Head of Corporate Communication Elnusa, Wahyu Irfan, menjelaskan, capex ini akan digunakan untuk investasi secara selektif  yang dilakukan semua lini bisnis yang ada, guna mendukung pertumbuhan dari hulu ke hilir.

Diantaranya adalah untuk investasi peralatan yang menunjang pekerjaan seperti Hydraulic Workover Unit, Coiled Tubing Unit, hingga penambahan armada mobil tangki maupun investasi infrastruktur terminal bahan bakar minyak (BBM) serta liquefied petroleum gas (LPG).

Baca Juga: PPKM mikro, Matahari Putra Prima (MPPA): Bisnis ritel bisa bergairah lagi

Sementara investasi lainnya adalah dalam menjaga kapasitas peralatan yang ada saat ini. “Namun realisasi anggaran ini tentunya akan menyesuaikan kebutuhan berjalan, bisa bertambah maupun berkurang,” terang Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (8/2).

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa energi, ELSA berharap tren kenaikan harga minyak mentah terus terjadi. Peningkatan harga minyak merupakan salah satu stimulus aktivitas eksplorasi migas nasional. 

“Bila aktivitas eksplorasi meningkat, tentunya permintaan jasanya juga akan meningkat. Hal ini tentu positif untuk ELSA,” pungkas Wahyu.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham PGN (PGAS) usai dinyatakan kalah sengketa pajak

Terkait strategi, Wahyu menjabarkan Elnusa memiliki tiga segmen jasa, yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang. Strategi diversifikasi portofolio masih menjadi kunci ELSA untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian di tahun 2021.

Melalui strategi ini, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini dapat terus mencatatkan kinerja positif walau banyak tekanan baik dari sisi fluktuasi harga minyak dunia, pandemi Covid-19 maupun fluktuasi kurs.

Selanjutnya: Bumi Serpong Damai (BSDE) pasang target marketing sales sebesar Rp 7 triliun