Gajah Tunggal (GJTL) Kerek Harga Jual Ban, Ini Penyebabnya

13 Agustus 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengatakan, bakal menaikkan harga jual ban lantaran beberapa faktor. Namun, hingga saat ini, produsen ban tersebut tidak mengungkapkan kenaikan harga ban yang akan diberlakukan.

Wicaksono Soebroto, Marketing Communication GJTL menjelaskan, harga jual ini, selaras dengan kenaikan harga beberapa bahan mentah dan bahan baku.

"Walau secara global kondisi masih struggling dan menyebabkan kelangkaan seperti chip untuk otomotif serta kenaikan harga beberapa bahan mentah dan bahan baku. Sehingga, harga produk kami harus ikut menyesuaikan kenaikan harga di pasar," jelas Wicaksono kepada Kontan, Jumat (12/8).

Di sisi lain, GJTL melihat kehadiran desain mobil baru berupa MPV, SUV hingga City menunjukkan pertumbuhan ekonomi nasional positif. Melihat hal ini, GJTL masih menetapkan target pertumbuhan sesuai dengan langkah awal.

Tahun ini, emiten tersebut mengincar pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% dibanding realisasi tahun 2021 lalu.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, GJTL membukukan penjualan bersih sebesar Rp 15,344 triliun dengan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 86,36 miliar pada tahun 2021 lalu.

Dengan demikian, Perseroan menargetkan bisa mengantongi penjualan bersih Rp 16,87 triliun - Rp 17,64 triliun jika penjualan berjalan sesuai target.

Sementara itu, sepanjang paruh pertama tahun 2022 ini, GJTL sudah membukukan penjualan bersih Rp 8,28 triliun, naik 14,14% dibandingkan dengan realisasi penjualan bersih GJTL pada paruh pertama 2021 yang berjumlah Rp 7,26 triliun.

Hanya saja, meski mencatat kenaikan penjualan, GJTL membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 63,88 miliar di sepanjang semester I 2022. Sebelumnya, GJTL masih membukukan laba bersih Rp 98,17 miliar di semester I 2021.

"Kami masih bisa keep up dengan rencana yang dipasang di awal tahun," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News