Garudafood (GOOD) Akan Tebar Dividen Rp 219 Miliar, Setara Rp 6 Per Saham

31 Maret 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk consumer goods, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 31 Maret 2022 di kantor pusat Garudafood, Jakarta Selatan.

Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 6 per saham atau mencapai Rp 219,2 miliar. 

Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menyatakan, jumlah dividen tersebut setara dengan 51,6% dari total laba bersih perusahaan pada tahun 2021 yang sebesar Rp 424,8 miliar. 

"Dividen akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada Selasa, 12 April 2022," ungkap Paulus, dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (31/3). 

Dia melanjutkan, RUPST kali ini juga memutuskan bahwa dalam proses pembagian dividen, para pemegang saham memberikan kuasa dan wewenangnya kepada perseroan. 

"Pembagian dividen ini telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang," jelasnya.

Selain itu, laba per saham GOOD juga naik sebesar 64,8% menjadi Rp 11,6 per saham. Hal ini tidak terlepas dari dampak positif aksi pemecahan nilai nominal saham perseroan (stock split) pada RUPST Juni 2021 dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal per saham menjadi Rp 20. 

Sepanjang 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOOD tercatat meningkat 63,8% dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp 259,4 miliar. 

Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp 8,8 triliun atau tumbuh 14% dari tahun 2020, yang senilai Rp 7,7 trilliun. 

Dia menerangkan, dengan masih adanya pembatasan antar negara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru Covid-19, mayoritas penjualan GOOD di tahun lalu masih didominasi oleh segmen domestik, yaitu sebesar Rp 8,4 triliun atau tumbuh 14,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan ekspor tumbuh 7,1% menjadi Rp 390,7 miliar.

Meski berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif, GOOD tetap akan berhati-hati dan selektif dalam menghadapi situasi ketidakpastian bisnis ke depan, akibat pandemi dan diperparah dengan krisis di Ukraina yang memiliki multiplier effects pada operasional bisnis perusahaan.

Dengan begitu, GOOD akan memprioritaskan belanja modal untuk pemeliharaan infrastruktur dan peningkatan beberapa kapasitas produksi atas produk-produk unggulannya. 

 

Dan yang terpenting, menyiapkan mitigasi plan atas kenaikan harga bahan baku yang semakin melonjak tinggi.

Untuk rencana ke depannya, GOOD akan melakukan pengembangan bisnis melalui tiga pilar utama, yaitu pengembangan pasar domestik, internasional, dan bisnis baru.

Ketiga pilar ini dilandasi oleh keandalan, efektivitas, dan efisiensi operasional secara end-to-end serta sistem yang dibangun secara berkesinambungan.

Tak hanya itu, GOOD juga akan meningkatkan produktivitas melalui beberapa pengembangan sistem berbasis teknologi, baik dari sisi penerimaan order dari pelanggan serta dari sisi produksi dan supply chain management. Implementasi teknologi digital ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis perseroan.