Gelar rights issue, Bank Bisnis Internasional (BBSI) tawarkan 434,78 juta saham baru

22 Juli 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) bakal segera menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue dengan melepas 434,78 juta saham baru. Jumlah tersebut setara 14,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perusahaan belum menentukan harga penawaran untuk rights issue ini. Akan tetapi, harga saham BBSI hingga akhir sesi I hari ini berada di level Rp 3.750 per saham. Artinya, harga saham Bank Bisnis Internasional telah melesat 681% dari harga penawaran saat menggelar initial public offering (IPO) di Rp 480 per saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (21/7), emiten yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 September 2020 ini akan menggunakan dana hasil rights issue untuk pemenuhan modal inti tahun 2021 sebesar Rp 2 triliun. 

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan POJK 12/2020 pada BAB IV tentang Modal Inti dan CEMA minimum.

 

Rights issue juga bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan. Pasalnya, dana hasil rights issue dapat digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha perusahaan sebagai bank umum swasta non-devisa, terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.

Perusahaan menargetkan, rights issue dapat terlaksana pada akhir semester II tahun 2021. Untuk itu, manajemen perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya berlangsung pada 27 Agustus 2021.

Setelah pelaksanaan rights issue, porsi kepemilikan para pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi maksimal 12,56%.

Per 30 Juni 2021, komposisi kemilikan saham di BBSI terbagi menjadi, Sundjono Suriadi yang menggenggam kepemilikan sebesar 25%, PT Finaccel Teknologi Indonesia 24%, PT Sun Land Investama 19,76%, PT Sun Antarnusa Investment 14,94%, dan masyarakat 16,30%.