Gema Graha Sarana (GEMA) proyeksikan topline tahun ini bisa setara dengan tahun 2019

22 November 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen mebel dan furniture PT Gema Graha Sarana Tbk (GEMA) menargetkan pendapatan di tahun ini dapat lebih baik atau minimal sama dengan realisasi pendapatan di tahun 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, manajemen pun tengah menyiapkan beberapa strategi bisnis hingga akhir tahun. 

Direktur Utama GEMA, Dedy Rochimat mengungkapkan perseroan berupaya untuk memperkuat merek dagang dan mengembangkan produk dan pasar baru untuk retail, distribusi dan ekspor. “Kami melihat ke depan ini pasar ekspor akan menjanjikan terutama pasar ekspor ke Amerika dan kami tentu akan memperbesae pasar ekspor di tahun depan,” ungkap dia dalam paparan Public Expose, Senin (22/11). 

Dedy menambahkan meski saat ini perseroan juga tengah menggarap pasar ekspor namun porsi pendapatan masih didominasi dari dalam negeri. Sebab, GEMA sendiri di tahun ini tengah menggarap lebih dari 15 proyek perkantoran di tahun ini. 

Misalnya saja PT Bayer Indonesia, PT Pertamina, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Star Energy Geothermal Slak, PT Bank Syariah Indonesia, PT Indo Premier Investment Management dan masih banyak lainnya. “Untuk ekspor di tahun ini kontribusinya masih kecil sekitar 3% sampai 4% saja dari penjualan,” tambahnya. 

Untuk itu, ia berharap pandemi ini dapat segera usai sehingga perseroan dapat melanjutkan ekspansi-ekspansi untuk mendorong kinerja bisnis ke depannya. 

 

Dedy menambahkan dengan rencana bisnis yang disiapkan tersebut ia berharap tahun ini pertumbuhan pendapatan atau top line setidaknya bisa setara dengan pendapatan di tahun 2019 yakni sekitar Rp 1,8 triliun. “Kami proyeksikan setidaknya top line kami bisa sama seperti di tahun 2019 di mana sebelum adanya pandemi Covid-19,” tutupnya. 

Sebagai informasi, di semester I-2021 GEMA membukukan pendapatan sebesar Rp 513,57 miliar. Jumlah itu tumbuh 20% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 428,06 miliar. Sementara dari sisi bottom line, tercatat tumbuh signifikan 321,53% dari sebelumnya Rp 1,66 miliar per Juni 2020, menjadi Rp 7,01 miliar per Juni 2021.