Grand House Mulia (HOMI) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 30% tahun ini

17 September 2020 | Sumber: kontan

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) untuk memasang target optimistis tahun ini. Pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham HOMI ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30% dibanding torehan pendapatan tahun 2019 lalu.

Dari sisi bottomline, Direktur Grand House Mulia Rio Handono berharap ada peningkatan laba bersih sekitar 12% tahun ini. “Sedangkan untuk target pendapatan pra penjualan (marketing sales) HOMI di tahun 2020, ditargetkan meningkat hingga mencapai 20% dari tahun tahun sebelumnya,” ujar Rio kepada Kontan.co.id.

Sebagai gambaran, tahun lalu HOMI membukukan pendapatan Rp 31,69 miliar dengan torehan laba bersih senilai Rp 3,97 miliar. Rio menjabarkan, optimisme ini didasarkan pada komitmen HOMI untuk terus maju mengembangkan produk properti yang inovatif dan terjangkau bagi masyarakat, dengan keunggulan-keunggulan kompetitif yaitu lokasi yang strategis dengan akses transportasi yang strategis, target pembeli serta pricing strategy.

Rio menyebut, kebanyakan pangsa pasar HOMI adalah end – user, dimana didominansi oleh pasangan muda, kalangan professional dan wiraswasta muda. Adapun perumahan HOMI dijual dalam range harga Rp 700 juta sampai dengan Rp 1 miliar.

Meski tidak menyebut angka pasti, Rio menjabarkan saat ini persediaan tanah (landbank) yang dimiliki oleh HOMI berlokasi di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Di atas tanah tersebut HOMI mengembangkan kawasan Perumahan Parkville Serpong yang terdiri dari empat minicluster dan dapat mencapai sekitar 500 unit rumah. Minicluster pertama adalah Canola, yang telah dimulai prosesi serah terima kepada pembeli  pada awal tahun ini.

HOMI juga sudah memulai memasarkan minicluster kedua yaitu Astoria, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Dilanjutkan dengan pengembangan minicluster ketiga yang saat ini sedang dalam tahap pematangan konsep dan persiapan tahap pemasaran, serta akan dilanjutkan dengan pengembangan penjualan minicluster keempat.

Dalam jangka panjang, HOMI berencana untuk  membangun kompleks mixed-use hi-rise apartemen di area yang bersebelahan dengan Bumi Serpong Damai (BSD), dengan target lebih dari 1.000 unit Apartemen. Adapun luas tanah yang akan digunakan bakal menyesuaikan dengan rencana  proyek tersebut.

Meski masih optimistis dengan target yang dipasang, Rio tidak menampik pagebluk Covid-19 turut menganggu operasional HOMI. Salah satu dampaknya adalah emiten properti ini tidak bisa melakukan aktivitas pemasaran secara penuh karena pemberlakuan pembatasan sosial dari pemerintahan pusat dan daerah.

Namun, HOMI tetap aktif melakukan penetrasi pasar dengan melakukan upaya antara lain dengan melakukan  pemasaran secara virtual dengan dukungan dari digital marketing. “Target-target pun diusahakan semaksimal mungkin untuk digapai. Untuk itu, sampai saat ini belum ada ekspansi proyek yang tertunda,” ujar Rio.

HOMI resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) pada Kamis (10/9) dan menjadi emiten ke-43 yang melantai di bursa sepanjang 2020. HOMI melepaskan sebanyak 157,5 juta saham kepada publik, atau setara dengan 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetorkan dengan harga penawaran Rp 380. Dari aksi korporasi ini, HOMI menerima dana segar sebesar Rp 59,85 miliar.