Harga BBM Naik, Adi Sarana Armada (ASSA) Mengerek Ongkos Kirim Layanan Anteraja

30 September 2022 | Sumber: kontan

Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengerek ongkos kirim bisnis layanan pengirimannya yakni Anteraja. Hal itu guna menjaga operasional Anteraja akibat tertekan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, pihaknya bakal menyesuaikan tarif baru terhitung efektif awal bulan Oktober 2022. ASSA bakal mengerek harga ongkos kirim minimal 15% dari harga normal, tergantung jarak dan multimoda yang digunakan. 

Selain untuk membendung beban biaya bahan bakar yang dikeluarkan, langkah penyesuaian ini dilakukan agar menjaga standar harga bersama dengan semua pemain logistik lainnya.

"Hal ini sudah menjadi perbincangan perusahaan-perusahaan logistik. Yang terbebani bukan hanya ASSA, namun semuanya juga mengalami," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Rabu (28/9).

Layanan pengiriman milik ASSA tersebut berada di bawah pengelolaan anak usahanya yaitu PT Tri Adi Bersama. Hingga semester pertama 2022, pendapatan ASSA sebesar Rp 3,17 triliun telah ditopang oleh bisnis jasa pengiriman yang mencapai Rp 1,87 triliun.

Andri Hidayat, VP Sales & Marketing Anteraja mengatakan, perihal tarif ongkos kirim tidak bisa dihindari karena perusahaan logistik perlu mempertahankan bisnis. Dimana BBM termasuk salah satu komponen biaya yang cukup berperan terhadap mobilitas barang. Terlebih setiap perusahaan juga memiliki perhitungan dan biaya masing-masing

"Per Oktober ini, kami akan menaikkan tarif layanan ke marketplace sekitar 15%-25%," kata Andri kepada Kontan.co.id, Jumat (30/9). Meski demikian, Anteraja melihat adanya peningkatan tren belanja online yang dapat menjadi katalis positif bagi bisnis ASSA.

Menurut Andri, konsumen akan mengurangi perjalanan untuk berbelanja langsung ke tempat belanja karena memperhitungkan ongkos bahan bakar kendaraan. Sehingga, meskipun adanya kenaikan tarif pengiriman, namun juga akan ada peningkatan pengiriman paket baik dari Anteraja, maupun pemain logistik pengiriman lainnya.

Selain itu, siasat Anteraja mengelola kondisi kenaikan harga BBM ini dengan menjalankan sejumlah inovasi dan efisiensi. Diantaranya memaksimalkan seluruh infrastruktur peningkatan kapasitas operasional perusahaan dan memangkas proses kerja yang repetitif. 

Salah satu implementasinya adalah penggunaan robotic sorting yang terbukti meningkatkan produktivitas sorter dan mempercepat proses sorting. Tak hanya memaksimalkan infrastruktur, Anteraja juga berupaya untuk melakukan efisiensi melalui digitalisasi. 

Anteraja baru-baru ini juga mengeluarkan layanan payment on delivery (PayOD), modifikasi layanan cash on delivery (CoD) yang lebih memudahkan kurir dan penerima paket untuk membayar.

Karena serangkaian langkah tersebut, Prodjo optimis target pengantaran paket masih sama. Hingga akhir tahun nanti ASSA melalui Anteraja membidik pengantaran sebesar 1 juta-1,3 juta paket per hari.