Harta Low Tuck Menguap Rp 154,49 Triliun, Market Cap Bayan (BYAN) Terjungkal ke Urutan Empat
JAKARTA, investor.id – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terjungkal ke urutan empat untuk kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/6/2023). Hal ini terjadi setelah harga saham BYAN koreksi parah.
Dengan terjungkalnya posisi Bayan Resources, maka emiten dengan market cap terbesar ketiga adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 471,33 triliun. Posisi pertama masih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1.127,9 triliun dan kedua adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 826,21 triliun.
Terjungkalnya posisi BYAN ke urutan keempat terjadi setelah hartga saham emiten batu bara ini turun mencapai Rp 1.325 (9%) menjadi Rp 13.400 pada penutupan perdagangan hari ini. Saham ini turun, meskipun sebagian besar saham emiten batu bara mencatatkan penguatan dimpimpin PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebanyak 5% menjadi Rp 2.220.
Bagaimana dengan nilai kekayaan Lo Tuck Kwong? Low Tuck Kwong selaku pemegang 20,32 miliar (60,98%) saham BYAN mencatatkan penurunan nilai aset mencapai Rp 26,93 triliun hanya hari ini.
Berdasarkan data BEI, harga saham BYAN telah turun dalam sepanjang Januari-awal Juni 2023. Saham BYAN terkoreksi sebanyak 36,19% dari level Rp 21.000 akhir tahun lalu menjadi Rp 13.400 pada penutupan hari ini.
Penurunan harga tersebut menjadikan nilai kekayaan Low Tuck turun drastis dari Rp 426,87 triliun menjadi Rp 272,38 triliun. Artinya nilai kekayaan Low Tuck telah menguap senilai Rp 154,49 triliun terhitung sejak akhir tahun lalu hingga awal bulan Juni 2023.
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS