HK Metals Utama (HKMU) berharap kinerja keuangan tahun ini membaik

21 Juli 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berharap kinerja keuangan tahun ini lebih baik. Ekspektasi ini sejalan dengan kinerja operasional yang sudah mulai berjalan optimal selepas restrukturisasi bisnis yang sebelumnya sempat dilakukan.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, HKMU memang masih mencetak kerugian operasional Rp 3,14 miliar. Padahal, semester pertama tahun lalu, perusahaan masih membukukan laba operasi Rp 10,74 miliar.

Pada pos keuangan pendapatan, HKMU pada kuartal pertama kemarin mencatat angka Rp 130,3 miliar. Nilai ini turun 56,87% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 302,12 miliar.

"Penurunan itu juga merupakan dampak dari strategi kami yang saat ini hanya mengoperasikan unit bisnis manufaktur," ujar Jodi Pujiyono Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT HK Metals Utama Tbk Jodi Pujiono, Rabu (21/7). 

Sebagai program transformasi bisnis, HKMU sebelumnya sempat melakukan divestasi unit bisnis distribusi dan perdagangan.

Secara umum, unit produksi yang ada mencatat total produksi yang lebih positif. Sebagai contoh, PT Handal Alumunium Sukses yang mencatat produksi 13,26 % secara tahunan menjadi 1.659 ton. 

 

Kemudian, PT Karya Bumimas Persada mencatatkan pertumbuhan 19,91% secara tahunan menjadi 146.447 unit. 

PT Rasa Langgeng Wira mencatatkan pertumbuhan 14.77% dengan jumlah produksi sebesar 864 ton, meningkat dari produksi sebelumnya sebesar 753 ton. 

PT Metalutama perkasa Jaya mencatatkan pertumbuhan produksi paling tinggi, yakni sebesar 26,70% secara tahunan menjadi 140 ton. Secara keseluruhan, di luar unit produksi baja ringan dan sanitasi, total produksi HKMU meningkat 14,38% secara tahunan menjadi 2.663 ton. 

Dari sisi neraca keuangan, liabilitas per kuartal I-2021 tercatat Rp 464,91 miliar. Posisi ini 2,39 % dari posisi Desember 2020, Rp 464,91 miliar. 

Untuk tahun ini, manajemen akan berupaya untuk memperbaiki kinerja dengan inovasi strategi pemasaran untuk menyiasati permintaan yang cenderung melandai khususnya setelah peraturan PPKM Darurat. HKMU berada pada sektor esensial, namun sedikit banyaknya cukup mempengaruhi kelancaran operasional yang diakibatkan adanya pembatasan dalam beraktifitas.

Strategi lain dari perusahaan adalah untuk tetap fokus pada unit bisnis manufaktur. “Diharapkan strategi ini akan membuat kinerja perusahaan perlahan membaik pada semester kedua tahun ini seiring dengan harapan pulihnya permintaan,” imbuh Jodi.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih mengkaji target kinerja untuk tahun ini akibat dampak dari PPKM. Namun manajemen berkomitmen untuk berupaya mencapai kinerja yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2020. 

“Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kami optimistis kinerja akan membaik hingga akhir tahun ini,” tandasnya.