Humpuss Intermoda (HITS) targetkan pendapatan tumbuh 6% pada 2021

26 Januari 2021 | Sumber: kontan

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk berharap kinerjanya kian membaik pada tahun ini. Meski demikian, emiten berkode saham HITS ini tak muluk-muluk dalam memasang target kinerja 2021.

Komisaris Utama Humpuss Intermoda Transportasi Theo Lekatompessy mengatakan, HITS memproyeksikan tahun ini ada kenaikan penjualan dan perolehan kontrak sekitar 6% dari realisasi pada 2020.

Menurutnya, target naiknya kinerja 6% pada tahun ini karena pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan pada tahun ini. Ia bilang, konsumsi BBM dan gas yang turun membuat utilisasi kapal HITS tak terisi penuh.

“Untuk pendapatan kami perkirakan di US$ 93 juta dan target perolehan kontrak US$ 91 juta, yang penting survive dulu sambil tunggu kebijakan dari pemerintah,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/1).

Ia merinci, pendapatan dari lini bisnis pengangkutan LNG akan menyumbang pendapatan 20%, kemudian minyak, bahan kimia dan dari offshore support vessel (OSV) akan menyumbang 62% terhadap total pendapatan, serta dari PT MISI Hutama Internasional (MISI) menyumbang 16%.

Melalui anak usahanya yang bergerak di bidang pengerukan yakni PT LISI, HITS sudah memperoleh proyek pengerukan di Patimban untuk pengembangan pelabuhan besar Patimban. Theo berharap pada tahun ini bakal ada proyek-proyek besar lainnya dan HITS bisa memperoleh kontrak baru dalam pemeliharaaan pelabuhan di Indonesia.

Berdasarkan keterbukaan informasi, pada tahun ini Humpuss Intermoda juga mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 88 juta untuk 2021. Adapun sumber dana belanja modal ini berasal dari pendanaan bank dan internal perusahaan.

Nantinya, belanja modal sebesar US$ 88 juta tersebut akan digunakan untuk menambah kapal baru. HITS akan membeli satu unit FSRU dengan kapasitas sebesar 15.000 metrik ton, Harbor Tug sebanyak 2 unit untuk proyek kontrak dengan Pelindo dan proyek di Amurang, Oil Tanker 1 unit dengan bobot 90.000-110.000 DWT, LPG Tanker 1 unit dengan kapasitas 22.000 metrik ton, dan Chemical Tanker 1 unit dengan kapasitas 4.000-6.000 meter kubik untuk mengangkut methanol.

Manajemen memaparkan bahwa belanja modal yang dianggarkan pada tahun 2020 sebesar US$ 65,5 juta tidak terealisasi lantaran sejak Maret ada pandemic Covid-19.