Impack Pratama (IMPC) Ukir Rekor Profitabilitas Tertinggi Sejak IPO di 2014

31 Maret 2022 | Sumber: investor.id

JAKARTA, investor.id – PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) emiten yang memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan dan barang plastik memecahkan rekor profitabilitas tertinggi sejak penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di tahun 2014 dengan perolehan laba bersih senilai Rp 210 miliar untuk keseluruhan tahun 2021.

Hal ini juga sejalan dengan pemenuhan komitmen perseroan dalam menjalankan rencana 5 tahun yang diberlakukan mulai tahun 2020 untuk terus melampaui target yang ditentukan.

Di samping itu, perseroan juga membukukan pendapatan senilai Rp 2,2 triliun, 17,2% lebih tinggi dari target 2021. Seiring dengan efisiensi operasional dan penurunan beban bunga, perolehan laba bersih melampaui 27,3% dari target perseroan.

Mengikuti kenaikan laba bersih, margin laba bersih mengalami peningkatan dari 7,0% menjadi 9,4%. “Kami membukukan EBITDA sebesar Rp 428 miliar, naik 31,9% dari 2020. Sedangkan EBITDA margin senilai 19,2%. Upaya deleveraging yang konsisten menurunkan rasio utang Terhadap EBITDA menjadi 1,3x dari 2,2x di tahun 2020, selaras dengan rasio EBITDA Terhadap Bunga yang naik signifikan menjadi 8,6x dari 4,9x dari 2020,” sebut Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo dalam keterangan tertulis Kamis (31/03/2022).

Ia meyakini bahwa salah satu faktor yang mendongkrak kenaikan pendapatan adalah pemberlakuan work from home sehingga tren home improvement ini berdampak positif pada bisnis perseroan di tengah pandemi.

Untuk target tahun 2022, IMPC mematok penjualan sebesar Rp 2,6 triliun dan laba bersih Rp 260 miliar. Guna mencapai target yang telah ditentukan tersebut, perseroan juga telah menyusun beberapa strategi, yang di antara lain meningkatkan pertumbuhan bisnis organik dengan membuka peluang bisnis baru dan inovasi produk, membangun pusat distribusi di Surabaya untuk memperluas jaringan distribusi, khususnya dalam menyasar wiliayah Indonesia di bagian timur.

“Sebagaimana perseroan juga aktif dalam upaya peningkatan pertumbuhan anorganik, perseroan akan melanjutkan kegiatan akuisisi yang dinilai tepat dan memberikan sinergi yang positif,” kata Haryanto.

Secara rinci, penjualan meningkat 23,9% YoY dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2,2 triliun, didongkrak oleh pertumbuhan nilai penjualan atap PC dan atap uPVC. Laba bersih bertumbuh secara signifikan, yakni 67,9% dari Rp 125 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 210 miliar pada 2021.

Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)

Sumber : Investor Daily