Ini Alasan Berkah Beton (BEBS) Akuisisi Berkah Global Development
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) bakal melakukan akuisisi 99,9% saham pengendali perusahaan kontraktor, PT Berkah Global Development (BGD).
BGD sendiri merupakan perusahaan jasa kontraktor di Subang. BGD memiliki rekam jejak serta kompetensi tinggi dalam jasa konstruksi dan pekerjaan bangunan dan sipil.
Dengan transaksi ini, maka emiten produsen beton readymix, precast, batu split dan pasir ini akan mendiversifikasi usahanya. BEBS berpotensi untuk menerima kontrak-kontrak yang berkaitan dengan pelaksana pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Akuisisi anak usaha tersebut juga sebagai langkah diversifikasi usaha perseroan dan untuk memperkuat strategi bisnis di bidang Infrastruktur. Hal ini sesuai dengan visi BEBS yaitu menjadi perusahaan global terbaik dalam bidang industri pendukung infrastruktur yang terintegrasi," kata Hasan Muldhani, Direktur Utama & Corporate Secretary BEBS, Senin (10/1).
Sebagaimana diketahui, batu dan pasir adalah bahan baku pembangunan infrastruktur. Selain mengelola batching plant, precast, tambang dan crusher stone di Palu, BEBS memiliki dua konsesi tambang batu di Katingan, Kalimantan Tengah dan 1 konsesi tambang batu di Morowali, Sulawesi Tengah melalui entitas anak perusahaan.
“Dengan memiliki bahan baku sendiri, divisi kontraktor BEBS memiliki bargaining power dalam bisnis infrastruktur,” lanjut Hasan.
Sementara itu, per September 2021 BEBS mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 75,04 miliar atau naik 350% dibanding 30 September 2020 sebesar Rp 16,66 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan BEBS yang juga loncat 255,97% menjadi Rp 334,65 miliar dalam sembilan bulan pertama 2021.
Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan material mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 280,38% secara tahunan menjadi Rp 308,61 miliar sedangkan penjualan readymix naik 102,33% menjadi Rp 26,04 miliar.
Dari sisi aset, BEBS mengalami kenaikan total aset sebesar 100,21% menjadi Rp814,84 miliar dari posisi pada akhir tahun lalu Rp406,99 miliar. Ekuitas terpantau naik 70,26% pada periode tahun berjalan menjadi Rp646,77 miliar dan liabilitas naik 519,46% menjadi Rp168,06 miliar.
“Dengan akusisi Perusahaan Jasa Kontraktor ini, Perseroan terus melakukan realisasi visi-nya menjadi perusahaan infrastruktur terintegrasi, sekaligus menaikan efisiensi dan Net Profit Margin Ratio yg otomatis akan terus meningkatkan potensi keuntungan perusahaan secara konsisten” pungkas Hasan.